Kesatuan Dengan Kristus

1 Petrus 3:8-12

Tujuan adalah sesuatu yang menggerakkan dan memotivasi kita untuk terus bergerak maju di tengah tantangan dan kesulitan yang dialami. Perikop ini, adalah kelanjutan sebuah nasihat praktis dari Petrus kepada seluruh orang Kristen Non-Yahudi yang tersebar di Asia kecil dan sekitarnya.

Perikop ini dibuka dengan kata “To de Telos” (Yun: artinya dan inilah sebuah tujuan akhirmu ) yang diikuti dengan frasa “Pantes Homophrones” (Yun: artinya, semua dalam kesamaan/kesatuan pikiran), yang diterjemahkan “dan hendaklah kamu seia sekata,seperasaan..” (ay.8). Petrus punya maksud untuk mengingatkan bahwa seluruhnya punya tujuan akhir sebagai orang-orang yang dipanggil sebagai penerima kasih karunia (diterjemahkan telah menerima berkat, ay.9) dan pada ayat 10 dinyatakan, kasih karunia itu harus dibagikan melalui mencintai hidup (artinya mengasihi diri dan saudara-saudara seiman), melihat hari-hari baik (artinya mengingat kasih setia Tuhan dan pemeliharaan-Nya), menjaga ucapan terhadap yang jahat dan menghindari penipuan. Semua itu dilakukan untuk hidup dalam damai dan kasih Tuhan serta selalu mengejar kondisi dan kehidupan yang penuh damai sejahtera (ay.11), karena Tuhan membenci sesuatu hal yang jahat (ay.12) dan karena Tuhan telah melimpahkan kasih karunia-Nya dan menjadi kasih karunia itu sendiri (Elougountes, Yunani: artinya anugerah atau kasih karunia, ay.9) melalui Firman dan Inkarnasi daging, yakni Kristus yang telah menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia.

Melalui perenungan ini, memberikan peneguhan buat kita, untuk hidup sepikiran dalam tujuan, bahwa kita harus menyatakan kasih dan damai Tuhan. Semua ini kita lakukan agar kita menyatakan tentang Allah dan kemuliaan-Nya sebagai tugas dan panggilan kita hidup di dunia ini. Kondisi dan keaadan mungkin saja membuat kita ragu untuk menyatakan kasih dan damai Tuhan. Akan tetapi, Kristus telah melakukan dan melewati itu, Dia telah memberikan kita teladan dan contoh. Mintalah kekuatan dari Tuhan senantiasa untuk hidup dalam damai dan kasih Tuhan.

Asidoro Sabar Parsaulian Pasaribu
21 September 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *