KEMAMPUAN MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL (1 Tesalonika 5 : 18)

Minggu, 22 November 2020 – Ev. Franky Oktavianus Nugroho

Hari Thanksgiving memang bukan hari raya kita ataupun perayaan yang kita kenal, namun di beberapa belahan bumi di bagian lain, khususnya di negara-negara Barat, banyak yang merayakannya meskipun berbeda-beda tanggalnya, ada yang merayakannya tiap Kamis ke 4 November dan setelah itu masuk masa Adven. Di Indonesia khususnya di Tanah Minahasa daerah Manado dan sekitarnya, ternyata peringatan semacam ini juga diadakan antara Juli-Oktober tiap hari Minggu secara bergantian di berbagai daaerah dan setelah itu nuansa natal mulai terasa bahkan mungkin sejak September atau Oktober. Bagi kita, ucapan syukur haruslah kita nyatakan setiap hari, entah ada peringatan khusus ataupun tidak, bukankah demikan semestinya bagi kita orang-orang Kristen.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bersyukur adalah: rasa terima kasih kepada Allah, bisa juga diartikan sebagai merasa beruntung (pernyataan lega, senang, dsb). Bagi kita sebagai orang percaya, bersyukur dapat diartikan juga sebagai kemampuan menerima & menghargai yang TUHAN beri; bahkan melampaui kesulitan hidup yang di depan mata karena kita menaruh percaya kita kepada Nya. Mengapa kita bersyukur? Alasan yang mendasarinya adalah karena kita sudah ada di dalam Kristus dan karena itu kita wajib hidup sama seperti Kristus. Tuhan Yesus semasa hidup-Nya di dunia juga meneladankan suatu cara hidup yang penuh syukur kepada Allah Bapa. Dalam segala keadaan hendaklah kita bersyukur, sebab itulah yang Allah inginkan dari kita sebagai orang yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus.

Kapankah kita harus bersyukur? Setiap saat dan dalam segala hal keadaan kita harus bersyukur. Mungkin terkadang kita merasa hidup kita paling malang di antara semua orang Kristen, tapi ingatlah dan cobalah lihat ke sekeliling kita, masih banyak yang mengalami kesusahan yang lebih buruk dari kita. Kesulitan hidup bisa melanda siapapun juga, namun cara kita meresponi yang akan memberikan perbedaan besar dalam hidup kita. Seperti ilustrasi bunga mawar; ada yang mengeluh karena pada bunga yang cantik ada durinya, namun ada juga yang bersyukur bahwa pada tangkai berduri itu ada bunga cantik di ujungnya.

Bagaimana kita bersyukur? Bisa melalui Doa Syukur, bisa juga dengan Puji-pujian melalui nyanyian dengan segala ketulusan. Namun kita juga tidak boleh lupakan bahwa sejak Perjanjian Lama pun kita diajarkan juga untuk bersyukur dengan tindakan nyata, salah satunya dengan Persembahan Kurban Syukur kepada Allah. Karena ketika kita berani untuk mempersembahkan kurban maka kita sedang mengakui Kedaulatan Allah atas hidup kita, bahwa Dia berhak atas seluruh hidup kita. Sehingga kita dimampukan untuk senantiasa mengucap syukur atas segala hal yang diizinkan-Nya terjadi dalam hidup kita. Dan pada akhirnya kita dimampukan pula untuk mewujudkan syukur dengan tindakan nyata bagi kemuliaan Allah dan menjadi berkat bagi sesama. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *