KASIHILAH TUHAN, ALLAHMU (ULANGAN 30 : 16 & 20)

Minggu, 16 Februari 2020 – Ibu Yulia Oeniyati  

Untuk memahami Ulangan 30:16 & 20 dengan baik, kita perlu terlebih dahulu melihat latar
belakang kitab Ulangan. Kitab Ulangan ditulis oleh Musa, saat setelah Bangsa Israel mengembara 40
tahun di padang gurun dan siap memasuki Tanah Perjanjian, Kanaan. Pada saat itu, Musa sudah tua dan sebagian besar generasi Umat Israel yang lahir di Mesir sudah mati. Karena itu, Musa merasa perlu mempersiapkan generasi baru Bangsa Israel dengan memberikan petuah dan nasihat bagaimana
mereka harus hidup di tanah yang baru dan tidak hidup seperti nenek moyang mereka sebelumnya yang tidak taat.

Kitab Ulangan dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, pasal 1-11, berisi kisah tentang
bagaimana Bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir, menerima “Perjanjian” Allah (Covenant), dan hidup selama 40 tahun dalam pemeliharaan TUHAN yang luar biasa sekalipun mereka terus menerus
memberontak kepada Tuhan. Kedua, pasal 12-26, berisi tentang penjabaran 10 hukum agar Bangsa
Israel hidup seturut dengan kehendak TUHAN. Ketiga, pasal 27-34, berisi tentang akhir hidup Musa.

Di pasal 28-29, Musa berbicara berulang-ulang tentang “berkat” (kehidupan) dan “kutuk”
(kematian) untuk memperingatkan Bangsa Israel agar memilih “berkat” (kehidupan) supaya menjadi
umat TUHAN yang diberkati. Musa sangat tahu bahwa anugerah TUHAN sungguh luar biasa, tetapi Dia akan menghukum jika mereka tidak taat. Setelah memimpin Bangsa ini selama lebih dari 40 tahun Musa tahu bahwa karakter Bangsa Israel adalah tidak bisa taat. Sekalipun terus memberi nasihat dan berharap, Musa tahu bahwa Bangsa Israel akan gagal mentaati TUHAN.

Ulangan 30:16 dan 20 adalah perintah agar bangsa Israel mengasihi TUHAN dengan hidup
menuruti kehendak-Nya. Ayat-ayat ini sebenarnya merupakan nubuat/ramalan Musa bahwa sekarang
Bangsa Israel tidak bisa taat, tetapi suatu ketika nanti Bangsa Israel akan mempu taat kepada TUHAN, yaitu saat setelah TUHAN menyunat hati Bangsa ini (Ulangan 30:6). Melalui penjelasan Paulus, di Kolose 2:11, kita tahu bahwa hati orang percaya (Umat Israel baru) akan disunat melalui sunat Kristus, artinya Kristus disunat dengan menanggung hukuman dosa kita di atas kayu salib sehingga melalui Dia hati kita juga disunat sehingga tidak lagi berdosa. Hanya melalui percaya kepada Kristuslah kita akan memiliki hati yang dimampukan untuk mengasihi dan hidup menaati TUHAN.

Penerapan:

1. Mintalah belaskasihan Tuhan agar hati kita disunat dengan sunat yang sudah dilakukan oleh Yesus di atas kayu salib. Terimalah Dia sebagai Juruselamat, maka kita akan dimampukan untuk mengasihi.
2. Dengan rendah hati, belajarlah untuk mengasihi TUHAN dengan melakukan apa yang menyenangkan hati-Nya dan hidup dalam perdamaian dengan Dia dan sesama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *