LD Tonny Mulia Hutabarat
Senin 7 Oktober 2024
KASIH & PENGAMPUNAN … Mika 7:18-19
Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. (Mic 7:18-19 ITB)
Perikop Mika 7:18-19 adalah teks pujian dan penyembahan tentang karakter Tuhan yang tak tertandingi dan unik, khususnya kemurahan dan pengampunan-Nya. Pengakuan tidak ada Tuhan lain yang seperti Dia, yang menunjukkan anugerah.
Kasih-Nya yang maha besar dalam hal:
1) Tuhan mengampuni kesalahan. Artinya Dia mengampuni dosa-dosa kita, betapapun besarnya dosa itu.
2) Tuhan mengabaikan tindakan pemberontakan kita. Ini berarti bahwa Dia tidak menyimpan dosa-dosa kita selamanya.
3) Tuhan tidak menyimpan amarah-Nya selamanya. Artinya Dia tidak pendendam.
4) Tuhan senang menunjukkan belas kasihan. Ini berarti bahwa Dia senang mengampuni dan mengembalikan kita ke hubungan yang benar dengan-Nya.
5) Tuhan menaruh belas kasihan pada kita. Artinya Dia peduli pada kita dan menginginkan yang terbaik untuk kita.
Pengampunan Tuhan bukan hanya terjadi satu kali saja, namun sebuah proses yang berkelanjutan. Di ayat 18, frasa “mengampuni kesalahan” dalam bentuk waktu sekarang, menunjukkan bahwa TUHAN terus-menerus mengampuni dosa-dosa kita ketika kita mengakui dan menjauhinya.
Ungkapan “melemparkan segala dosa kita ke dalam laut yang dalam” (ayat 19) adalah sebuah metafora yang kuat untuk kesempurnaan pengampunan. Seluruh telah dibuang ke kedalaman lautan sehingga dosa-dosa itu tidak akan pernah ditemukan atau kembali lagi.
Solusi terakhir terhadap masalah dosa adalah inisiatif Tuhan, dan hanya Tuhan yang dapat memulai pengampunan, yang Dia lakukan secara cuma-cuma dan berlimpah:
- Pengampunan Tuhan itu lengkap dan menyeluruh (Mazmur 103:12).
- Pengampunan Tuhan mengilhami kita untuk mengampuni orang lain. Karena kita telah banyak diampuni oleh Tuhan, kita harus memberikan pengampunan yang sama kepada orang lain yang bersalah kepada kita (Efesus 4:32).
- Pengampunan Tuhan menjadi alasan kita bersukacita dan mengucap syukur. Ketika kita mengalami pengampunan Tuhan, hal itu memenuhi kita dengan rasa syukur dan sukacita. Oleh karena itu, kita patut memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan atas kemurahan dan anugerah-Nya (Mazmur 103:1-5).
- Pengampunan Tuhan memampukan kita untuk menjalani kehidupan yang kudus. Mengetahui bahwa kita telah diampuni dan disucikan oleh Tuhan seharusnya memotivasi kita untuk mengejar kehidupan yang benar dan suci. Kita harus berusaha untuk hidup dengan cara yang menghormati Tuhan dan mencerminkan karakter-Nya (Titus 2:11-14).
- Pengampunan Tuhan adalah sebuah undangan untuk menjalin keintiman dengan-Nya. Ketika kita datang kepada Tuhan dalam pertobatan dan menerima pengampunan-Nya, hal itu membuka pintu bagi hubungan dan persekutuan yang lebih dalam dengan-Nya. Kita dapat merasakan kasih, kedamaian, dan sukacita-Nya secara lebih besar ketika kita mendekat kepada-Nya (Yakobus 4:8).
- Kemurahan dan pengampunan Tuhan lebih besar dari dosa kita: “Kasih setia Tuhan tidak pernah berhenti; belas kasihannya tidak pernah berakhir; baru setiap pagi; besar kesetiaanNya.” (Ratapan 3:22-23).
- Tuhan selalu bersedia mengampuni kita: (1 Yohanes 1:9).
- Pengampunan TUHAN tidak didasarkan pada kebaikan kita sendiri, melainkan berdasarkan kasih karunia-Nya saja (Efesus 2:8-9).
- Pengampunan TUHAN tersedia bagi setiap orang yang bertobat dari dosa-dosanya dan berpaling kepada-Nya dalam iman. (Kisah 3:19)