Kasih (Galatia 5 : 22)

Minggu, 07 Februari 2021 – Ev. Franky Oktavianus Nugroho

Memasuki bulan Februari ini dan dilanjutkan pertengahan bulan nanti waktu kita memasuki masa Prapaskah sampai sehari sebelum Jumat Agung, secara khusus tema-tema Kebaktian kita akan membahas tentang Buah Roh. Buah (tunggal) Roh di mana di dalamnya ada 9 hal yang merupakan karya Roh Kudus dalam diri orang percaya. Roh Kudus menumbuhkan dan menguduskan kita agar semakin serupa dengan Kristus. Buah Roh sebagai karakter Kristus yang harus ada dalam diri setiap orang percaya, memang bukanlah pekerjaan kita tapi karya Roh Kudus, namun perjuangan kita untuk taat kepada-Nya tetaplah menjadi suatu respon yang harus kita wujudkan melalui tindakan-tindakan nyata sesuai dengan Buah Roh yang dihadirkan dalam hidup kita.

Yang pertama adalah Kasih, suatu tema yang sangat sering dibahas dalam kehidupan orang percaya, namun tetap diingatkan terus karena mungkin kita masih seringkali gagal dalam mewujudkannya. Dalam hidup manusia secara umum bisa dikategorikan 4 macam kasih; Eros (cinta ketertarikan antar lawan jenis), Storge (kasih antar kerabat hubungan darah), Philia (kasih persahabatan yang tak ada pertalian darah) dan Agape (kasih Ilahi yang bukan didasari perasaan tapi sebuah tindakan nyata untuk berkorban demi kebaikan orang lain). Ketiga macam kasih yang di depan adalah sesuatu yang alami dan pasti ada dalam hidup manusia, namun sebagai orang percaya kesemuanya itu harus dibungkus dengan Agape sehingga Kasih Allah menaungi kita dan segala relasi kita dengan semua orang dalam segala kondisi.

Mengapa kita harus mengasihi dengan Kasih Allah? Sebab kita diciptakan segambar serupa Allah, dan sebagai orang percaya, kita bahkan dicipta ulang dalam Kristus. Alasan yang juga tidak boleh kita lupakan adalah karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita dengan adanya pengorbanan Kristus di kayu salib sebagai wujud kasih Allah yang paling Agung. Dan sebagai seorang murid Kristus yang mau taat, bukankah TUHAN memerintahkan kita untuk saling mengasihi? Karena semua alasan itulah maka kita harus mengasihi semua orang dengan KasihAllah, termasuk mengasihi orang-orang yang mungkin pernah kita kelompokkan sebagai orang yang tidak pantas menerima kasih kita. Namun jangan lupa, kita juga harus mengasihi dalam hal saling berbagi dengan apa yang ada
pada kita yaitu berkat yang sudah TUHAN limpahkan bagi kita.

Karena itu mari kita terapkan secara nyata dalam hidup kita sehari-hari khususnya dalam hidup bergereja kita. Awali dari tindakan yang nampaknya kecil-kecil, seperti memberikan perhatian pada orang-orang yang kita temui (termasuk mungkin dengan cara menyapa), dengan demikian kita menghargai keberadaan mereka. Hal-hal yang nampak kecil tersebut dapat mendorong kita untuk mengasihi dalam bentuk yang lebih besar, dengan mengetahui kebutuhan tiap orang tersebut kita bisa mulai membagikan apa yang ada pada kita dan yang sesuai kebutuhan mereka. Jika kita meneruskan semua hal tadi, niscaya kitapun akan dimampukan sampai pada suatu titik di mana kita dapat mengasihi orang-orang yang mungkin pernah melukai hati kita, karena TUHAN pun mengasihi mereka dan memerintahkan kita untuk saling mengasihi (saling mendahului memberi kasih). Selamat berjuang untuk hidup dalam kasih Allah; mengasihi sesama dengan kasih-Nya. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *