Jaminan Hidup

LD Tonny Mulia Hutabarat
Minggu, 9 Juni 2024

Jaminan Hidup … 2 Korintus 5:1-5

Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai JAMINAN segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita. (2Co 5:5 ITB)

Teks sebelum 2 Korintus 5:1-5 dilatar belakangi oleh pemikiran Paulus tentang kerelaan berkorban demi Injil. Paulus dan rekan-rekannya melakukannya karena keyakinan akan kebangkitan. Perikop ini dimulai dengan tiga kata: “Sebab kami tahu…” Pengetahuan keyakinan dan dasar bertindak. Mengetahui dan percaya akan kebangkitan Yesus memampukan menanggung kesulitan hidup.

Hidup semakin surut (merosot). Tubuh di bumi mempunyai tanggal kadaluarsa. Meski begitu, Tuhan dapat mengganti yang bersifat sementara dengan kekekalan (2 Korintus 5:1). Di dalam “kemah” di bumi mengalami penderitaan dan akibat dosa. Semua penderitaan, keluhan perpisahan dengan Tuhan adalah akibat dosa. Namun kebenaran Kristus menyelubungi, menghapus dosa dan memperdamaikan kita dengan TUHAN (ay 3-4).

Melalui kebenaran dan iman kepada Kristus, kita dimampukan menanggung kesulitan hidup. Memungkinkan kita mengenali kehidupan yang dijanjikan di dalam keadaan fana. Dunia gagal memberikan keinginan hati manusia. Tetapi Segala sesuatu yang kita perlukan terdapat dalam Yesus Kristus (Matius 6:33, Filipi 3:20-21, 1 Korintus 15:50-58). Kita tidak perlu berputus asa karena apa yang kita lihat saat ini hanya bersifat sementara. Tuhan membuat sesuatu yang lebih permanen dan abadi. Melalui Kristus, kita memperoleh kemenangan atas kematian dan dijanjikan keabadian serta warisan yang tidak dapat binasa. Jaminan di dalam Kristus di 2 Korintus 5:5, yang mengatakan: Dia yang telah mempersiapkan kita untuk hal ini adalah Tuhan, yang telah memberi kita Roh sebagai jaminan.

Saat Tuhan membawa kita melewati kesulitan hidup, Dia sedang mempersiapkan kita untuk sesuatu yang lebih baik dari yang pernah kita alami. Dan jaminan kita akan hal ini adalah Roh Kudus – Guru, Penolong, Dia yang mengarahkan kita kepada Kristus. Dia akan memimpin kita untuk mengalami pengharapan.

Keberadaan kita bukan hanya tentang kehidupan yang sementara dan sulit ini namun tentang apa yang telah kita temukan di dalam Kristus. Kehidupan ini tidak akan bertahan selamanya, namun kehidupan yang kita miliki di dalam Kristus akan bertahan selamanya. Ini tentang Dia yang akan mengambil tubuh fana kita dan menelannya dengan nyawa-Nya sendiri. Semoga kita semua memiliki keyakinan untuk mengatakan, “Sebab aku tahu, bahwa Penebusku hidup.”