HATI PRESIDEN … Amsal 21:1

LD Tonny Mulia Hutabarat
Sabtu 3 Februari 2024

HATI PRESIDEN … Amsal 21:1

HATI RAJA seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini. (Pro 21:1 ITB)

Pada zaman kuno, di zamannya Salomo sampai abad 15M, bangsa-bangsa sering menyebut rajanya sebagai dewa, atau titisan dewa langitan, memiliki kesaktian di atas rata-rata manusia biasa. Tidak ada yang bisa meminta pertanggungjawaban pada mereka. Jika mereka memilih perang, negara akan menyerahkan rakyatnya. Jika mereka mengenakan pajak yang besar, negaralah yang menanggung akibatnya. Jika mereka bijaksana dan adil, maka negara akan sejahtera dan aman.

Saat ini -2024, presiden suatu negara (mis, Indonesia dll) mempunyai kekuasaan yang sangat besar, sehingga karakter dan kemampuan seorang presiden sangatlah penting. Ketika Tuhan memilih untuk memberkati suatu negara, TUHAN memberinya raja yang baik, kuat, dan bijaksana. Ketika TUHAN menghakimi suatu negeri, TUHAN berfirman, “Aku akan mengangkat anak laki-laki (yang muda) menjadi penguasa dan bayi-bayi akan memerintah mereka (Yesaya 3:4).”

Kuasa TUHAN lebih dari sekedar memberikan penguasa yang baik atau buruk. DIA mengarahkan hati seorang raja ke arah mana pun yang DIA kehendaki. Salomo menggunakan ilustrasi metode irigasi kuno, di mana petani membuka atau menutup pintu menuju saluran irigasi, mengalirkan air ke sana ke mari. Semudah pintu waduk dibuka untuk memberi air, atau ditutup, maka TUHAN memegang hati raja di tangan-Nya, untuk diputar ke kanan atau ke kiri. Ketika TUHAN memilih untuk menghakimi Israel, DIA mengirimkan roh dusta ke dalam mulut para nabi-Nya untuk mendorong Raja Ahab berperang melawan Siria. Kemudian, seperti yang dinubuatkan oleh nabi yang sejati, Mikha, Ahab terbunuh dalam pertempuran, dan seluruh Israel tercerai-berai (1 Raja-raja 22).

Oleh karena itu, umat Tuhan, bahkan dalam penguasa seburuk Kaisar Nero, ISIS dll (masih lebih baik paslon 1,2,3 di 2024), tidak boleh berputus asa, melainkan berdoa. Pemanggilan seorang raja sangatlah berat, dan godaan untuk menyombongkan diri serta mencaci-maki sangatlah besar. Jadi TUHAN menyuruh umat-Nya, dimanapun mereka tinggal, untuk berdoa bagi penguasa mereka. Kepada orang-orang Yahudi di Babel, Yeremia menulis: “Beginilah firman TUHAN semesta alam: “kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel: Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya; ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang! Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu” (Yeremia 29:4-7).

Karena hati raja ada di tangan Tuhan, Paulus pun menginstruksikan diaspora Kristen di Efesus untuk berdoa bagi raja (calon presiden Indonesia per 2024)… lih 1 Timotius 2:1-2.

Kenyataan di balik doa kita bagi para raja (calon presiden Indonesia 2024) memberikan penghiburan yang luar biasa. Tuhan memerintah, Asyur (Indonesia) hanyalah tongkat di tangan Tuhan (Yesaya 10:5), dan bangsa-bangsa (Indonesia) hanyalah setetes air di dalam ember (Yesaya 40:15). God control over all, including the president’s heart.