1 Samuel 2: 1- 10
Hana mengenal Tuhan dengan cara penyebutan Tuhan berulang2 pada ayat 1-10, entah dengan sebutan gelar generik (Tuhan), sebutan orang kedua (Engkau/Mu) dan orang ketiga Ia dan Nya, semua penyebutan ini sejumlah 14 kali. Artinya pengagungan Nama Tuhan mendominasi di dalam doanya. Mulutnya selalu dipenuhi dengan Nama Tuhan. Ia tahu harus mengalamatkan doa2nya kepada Tuhan. Menurut saya inilah doa yang benar, yang diarahkan kepada Penguasa Sorga bukan kepada diri sendiri atau manusia yang kuat. Doa yang benar adalah yang meninggikan dan membesarkan Nama Tuhan. DihadapanNya kita sangat kerdil. Kontras dengan cara hidup kita yang egois dan banggga pada diri sendiri.
Pengenalan Hana akan Tuhan tercermin di dalam pernyataan doa2nya. Sebenarnya tak seorang pun dapat mengenal Tuhan (secara epistemologi ontologis), tetapi ironis dan paradoksnya justru pada saat kita berdoalah Tuhan menyatakan (memperkenalkan diriNya kepada kita). Maka berdoa adalah suatu jalan untuk semakin mengenal kehendakNya dan PribadiNya.
Demikianlah Hana berkenalan dengan sifat dan tindakan Tuhan melalui pengalaman spiritualnya yang dibagikan penulis kitab Samuel dalam pasal dua ini dalam bentuk Pengagungan dan Pujian.
Hana memproklamasikan Tuhan dalam isi doanya:
- TUHAN sumber kekuatan (ay 1)
- TUHAN adalah penolongan (ay 1)
- TUHAN satu-satunya yang kudus (ay2)
- TUHAN adalah gunung batu (ay 2)
- TUHAN Mahatahu (ay 3)
- TUHAN menguji perbuatan (ay 3)
- TUHAN mematikan (ay 4)
- TUHAN menghidupkan (ay 4)
- TUHAN membuat miskin (ay 5)
- TUHAN membuat kaya (ay 5)
- TUHAN merendahkan (ay 7)
- TUHAN meninggikan (ay 7)
- TUHAN beralaskan bumi (ay 8)
- TUHAN mengasihi (ay 9)
- TUHAN melindungi (ay 9)
- TUHAN menghancurkan yang membantahNya (ay 10)
- TUHAN mengadili (ay 10)
Ciri murid yang berbuah adalah tekun berdoa sehingga membuahkan pengenalan TUHAN yang semakin mendalam. Salam tekun berdoa.
Ev. Tonny Mulia Hutabarat
8 Oktober 2021