LD Tonny Mulia Hutabarat
Senin 20 Mei 2024
DIHINGGAPI ROH … Bilangan 11:24-30
Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi. (Num 11:25 ITB)
Perayaan Pentakosta di kalangan Kristen sering tertuju tertuju pada Petrus, para rasul yang berbahasa laiin, dan sekitar seratus dua puluh orang percaya dan pertunjukan lidah-lidah api yang luar biasa, dan suara Roh Kudus yang memberi kesaksian tentang kemuliaan Tuhan. Atau tentang hari raya lima puluh hari setelah Paskah, ketika orang-orang harus membawa bukti berkat-Nya yaitu membawa bagian pertama dari hasil panen dan merayakannya bersama.
Setelah kenaikan Yesus, Pentakosta menjadi bukti serupa tentang pekerjaan Tuhan yang menghasilkan kehidupan baru yang berlimpah (Yohanes 12:23-24). Saat itulah kita menyadari firman Tuhan dan merayakan kehidupan baru yang telah Dia ciptakan. Pentakosta adalah penggenapan mimpi kenabian! Mimpi yang diberikan Tuhan kepada Abraham, bahwa melalui keturunannya, melalui salah satu keturunannya, dunia akan diberkati, mimpi yang dirujuk Yesus dalam ayat tersebut.
Banyak nubuatan lain dalam Perjanjian Lama yang menjanjikan keselamatan, menjanjikan pemulihan, menjanjikan TUHAN tidak mengabaikan rencana-Nya bagi umat-Nya. Seperti keinginan Musa: “Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!” (Num 11:29 ITB)”
Yosua merasa kesal karena dua penatua tidak bersama 70 orang di tabernakel. Yosua meminta Musa menghentikan mereka. Yosua tidak mengenali pekerjaan Roh Kudus. Yosua cemburu. Yosua merasa lebih baik dari mereka. Yosua menghakimi kedua lelaki tua itu. Yosua terdiam dengan pernyataan Musa: ““agar Tuhan memberikan Roh-Nya ke atas semua UmatNya”
Kehadiran Roh Kudus tidak terbatas oleh tempat atau orang tertentu. Dia mampu turun atas siapa pun yang dipilih-Nya, tanpa memandang latar belakang atau status sosial. Kita semua memiliki akses kepada-Nya jika hati kita terbuka. Roh Tuhan tidak terbatas oleh batasan fisik atau ruang. Dia adalah kehadiran yang meresapi segalanya. Dalam kebaikan-Nya, Dia memilih untuk memberikan diri-Nya kepada siapa pun yang bersedia menerima-Nya, tanpa memandang tempat atau kondisi fisik.
Roh Kudus memberikan karunia yang beragam kepada setiap individu. Setiap orang memiliki peran unik dalam kerajaanNya, dan Roh Kudus memberikan anugerah dan karunia yang sesuai dengan panggilan dan peran masing-masing. Eldad dan Medad, meskipun berada di luar perkemahan, tetap terhubung dengan komunitas rohani mereka. Mereka masih dihubungkan dengan hati dan pikiran mereka kepada Tuhan dan umat-Nya. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa koneksi rohani kita dengan Tuhan tidak terikat oleh lokasi fisik, tetapi oleh kecintaan dan kesetiaan hati kita.
Reaksi yang bijaksana terhadap kehadiran Roh Kudus adalah penerimaan dan bukan penolakan. Kita harus bersukacita ketika karunia-karunia Roh Kudus diwujudkan dalam berbagai cara di antara kita. karunia kepada setiap orang yang Dia pilih. Bukankah ini menunjukkan kepada kita bahwa kita semua memiliki peran yang berharga dalam kerajaan-Nya? Tidak peduli seberapa tua atau muda kita, tidak peduli latar belakang atau status sosial kita, Roh Tuhan dapat menggunakan kita untuk memuliakan-Nya dan melayani sesama.
Makna Pentakosta adalah perjuangan untuk melihat apa yang sedang dilakukan TUHAN bagi hidup kita dan orang lain yaitu perubahan hidup tentang mengenali Firman dan RohNya. Segala sesuatu menjadi bari melalui karya Firman dan Roh dalam hidup (bdk Titus 3:3-7).