LD Tonny Mulia Hutabarat
Minggu, 20 Oktober 2024
Carilah Tuhan bukan “rumah Tuhan” … Amos 5:4-6
Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: “CARILAH AKU, maka kamu akan hidup! Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap.” CARILAH TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel. (Amo 5:4-6)
Nabi Amos, sebelum dipanggil dan diutus menjadi nabi, ia adalah “pencari” buah ara dan pedagang (pencari) kambing dan domba. Mencari buah ara di perbukitan Selatan sampai ke Utara. Mencari sesuap nasi untuk keluarga sampai akhirnya Tuhan “memaksanya” untuk mencari nubuatan yang akan disampaikan kepada situasi sosial yang sangat korup. Kemajuan ekonomi dan pembangunan fisik di Utara justru membuat mereka menjauhi Tuhan.
I. Carilah Tuhan — bukan rumah Tuhan (gedung gereja). Mencari Tuhan pasti hidup. Panggilan mencari Tuhan adalah anugerah, kesempatan untuk menanggapi suara Tuhan, sebab Ia baik, masih memperingati anak-anakNya.
Mengapa bukan Bethel (rumah El). Dahulu kala Yakub bertemu dengan cahaya Tuhan dan membuat mezbah di sini. Tempat kehadiran Tuhan. Mengapa bukan di Gilgal (artinya menggelinding). Abraham pertama kali sampai di Kanaan dia membuat mezbah di Gilgal karena Tuhan menyatakan kehadiranNya disini. Mengapa bukan Bersyeba. Tempat ini adalah sumur dimana Abraham membuat suatu perjanjian.
Ketiga tempat ini dalam perkembangan proses sosial berubah menjadi tempat perkunjungan ritual agama karena dianggap tempat kehadiran Tuhan dan kehilangan essensi sejatinya. Malah di sini berkembang biak segala kejahatan, korupsi, suap, mabuk, kelicikan, , menindas orang lemah dan miskin, percabulan, penyembahan berhala. Dahulu tempat itu sakral sekarang menjadi tempat maksiat. Namun semua orang merasa nyaman karena mereka hadir di “tempat” sakral tetapi Tuhan tidak ada di sana. Meraka hanya punya perasaan agama yang kosong. Mereka tidak bertemu Tuhan di tempat “rumah’ Tuhan, mereka menemukan kajahatan. AGAMA HANYA TOPENG UNTUK MENUTUPI KEBUSUKAN. Itulah sebabnya Amos dengan keras mengatakan carilah Tuhan bukan “tempat” Tuhan (rumah Tuhan = bayitel). Seperi sekarang ini marak orang pergi wisata ke “tempat” dimana Tuhan Yesus pernah menginjakkan kakiNya di Israel. Tapi di sana penuh dengan peperangan sampai saat ini (2024). “casing” nya Israel Utara itu rohani, tetapi sofwarenya, hardisknya penuh dengan virus-virus berbahaya.
Apa arti mencari (Ibrani: daras dalam bentuk kata kerja “qal imperative”) yaitu mencari dengan kepedulian yang sangat dalam dan menyelidiki, menanyakan, meminta keterangan karena kita sangat memerlukan, membutuhkan, dan tanpa Dia kita akan kosong dan hampa (Yoh 15: di luar dia kita nihil, sia-sia, tidak dapat berbuat apa pun). Harus berjalan dalam kebenaran. Fakta Israel didapatinya dengan nilai fail karena tidak mencari hidup yang benar ketika Tuhan “berjalan” di tengah-tengah mereka (Amos 5:14-17)
II. Upah mencari Tuhan: bukan hal2 materi tetapi kerohanian, hikmat. Bukan ibadah formal, tetapi mengutamakan kehendak Tuhan. Amos memproklamasikan berita yang berlawanan dengan kepercayaan yang mereka miliki, yaitu bahwa yang ada di rumah ibadah itu adalah segala sesuatu yang menuju kehancuran dan kematian. Jadi jangan cari keselamatan atau kehidupan di situ. Keselamatan dan kehidupan ada di Tuhan Yesus semata. Di sini kita melihat kelegitimasian rumah ibadah sebagai institusi yang merepresentasikan Tuhan diguncang. Amos mengatakan, Tuhan tidak butuh diwakili rumah ibadah yang mandul. Segala sesuatu yang dilakukan disitu bukanlah ekspresi dari iman tapi hanya gaya dan jual tanding kekuasaan.
Jadi Amos hendak menegaskan bahwa karena rumah ibadah sudah tidak berfungsi untuk mewujudkan kehendak Tuhan di bumi, maka untuk apa dipertahankan kalau yang mereka cintai dan hasilkan hanyalah yang jahat (14-15, lihat juga 3:14,4:4). Sehingga perintahnya, carilah Tuhan, carilah yang baik, cintailah yang baik, dengan melakukan keadilan (15a), maka kamu akan hidup (6a, 14a), dan penghukuman tidak jadi terlaksana (6b, 14b). Malah Tuhan akan selalu bersama dengan mereka (14b). Satu jaminan keamanan tapi juga yang berdampak bahwa kehendak Tuhan yang terwujud di atas dunia ini.
III. Mencari hidup kekal, kini dan akan datang: hidup sangat singkat palingan 120 tahun. Pikirkanlah hidup yang lebih panjang … di surga atau di neraka.
Mengapa kita perlu mencari Tuhan? 1. Karena Tuhan telah terlebih dahulu memilih kita; Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 2. Karena pada dasarnya kita lemah. 3. Karena seringkali kita mengambil keputusan yan bodoh. 4. Karena hanya Tuhan sumber kepastian keselamatan. Matius 6:33.(33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Nya dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.