LD Tonny Mulia Hutabarat
Selasa, 10 September 2024
Cari, Bertobatlah! … Zefanya 2:1-3
CARILAH TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; CARILAH keadilan, CARILAH kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN. (Zep 2:3)
Tiga kali muncul suara keras dari nabi (TUHAN) dalam ayat 3. Mereka harus dengan sungguh2, intens, sekuat tenaga, mengerahkan daya/pikir/hati untuk mengikut TUHAN di sepanjang segala musim. MurkaNya sangat membara, harus dihindari dengan kesungguhan pertobatan.
Alasan pertama untuk bertobat adalah karena ketetapan penghakiman telah ditetapkan untk segera dilaksanakan. Hal yang bijaksana untuk dilakukan adalah bertobat agar terhindar dari murkaNya. Apa yang kita perhatikan sebagai masalah dalam pasal 1? mereka tidak mencari Tuhan (1:6). Mereka tidak mengikuti Tuhan. Mereka tidak bertanya kepada Tuhan. Walau mereka pergi ke bait suci untuk melakukan ritual. Mereka seolah2 melakukan perintah Tuhan tetapi tidak hidup dalam TUHAN. Untuk zaman sekarang 92024) ke gereja rajin tetapi anak yang terhilang, dibaptis tetapi bermandikan dosa, aktif melayani tetapi agnostik, belajar teologi tetapi tolologi. Dengan demikian murkaNya akan datang bersemangat.
Alasan kedua mengapa orang-orang perlu bertobat adalah karena mereka telah menunjukkan diri mereka sendiri seperti bangsa-bangsa yang terpisah dari TUHAN. Perhatikan kata pertama dari Zefanya 2:4 adalah “sebab.” Orang-orang perlu bertobat karena penghakiman akan datang terhadap bangsa-bangsa lain. Filistin, Moab, Amon, Kush, Asyur akan dihakimi karena keberdosaannya. Israel telah berperilaku seperti bangsa kafir. Maka bila mereka tidak bertobat akan dimurkaiNya.
Mereka yang akan dimurkaiNya karena alasan di 2:15. “Inilah kota yang bersukaria, yang diam dengan aman tenteram, yang berkata dalam hatinya: “Akulah Dia, dan tidak ada yang lain.”” Perhatikan sikap arogansi. Tidak seorang pun dapat menjatuhkan mereka. Tidak seorang pun seperti mereka. Mereka unik dan tidak akan terjadi apa-apa kepada mereka. Mereka akan ada selamanya. Pada dasarnya, mereka merasa hebat dan tidak membutuhkan Tuhan. Bahkan, kata-kata mereka seperti Tuhan. Dalam Yesaya 45:5 Tuhan berkata tentang diri-Nya bahwa Dia adalah satu-satunya Tuhan dan tidak ada seorang pun selain Dia. Asyur dan ibu kotanya, Niniwe, mengatakan bahwa tidak ada yang seperti mereka. Tidak seorang pun yang setara dengan mereka dan mereka tidak dapat ditumbangkan. Tetapi bagian selanjutnya dari Zefanya 2:15 mengatakan bahwa mereka akan menjadi tempat yang sunyi sepi. Yehuda dimurkai karena menyatakan hal yang sama seperti bangsa-bangsa kafir.
Yehuda tidak mendengarkan dan tidak menerima teguran. Mereka tidak percaya kepada Tuhan. Mereka tidak mendekat kepada TUHAN (3:2). Para pemimpin mereka kejam (3:3) dan para pengajar menghancurkan hukum Tuhan (3:4). Intinya adalah bahwa umat memiliki kesombongan yang sama dgn bangsa kafir di atas. Jadi mereka perlu bertobat. Tetapi apakah Yehuda mau bertobat dan mencari Tuhan?
Mengapa mereka tidak mau mendengarkan? Mengapa mereka tidak mau berubah? Mengapa mereka tidak percaya kepada Tuhan? Mengapa mereka tidak mau mendekat kepada-Nya? Lihat 3:7. “Tetapi mereka lebih berusaha lagi untuk merusakkan (membusukkan) semua perbuatan mereka.” Mereka terus memperkentalkan kejahatannya.
Tuhan menyatakan bahwa bencana dapat dihindari jika mereka mau mendengarkanNya, mau mencariNya, mau kembali kepadaNya.
Tuhan telah menyatakan bahwa akan ada penghakiman terakhir tetapi dapat menghindari murka Tuhan. Kita harus mempersiapkan diri untuk kedatangan Tuhan dan kita tidak boleh membuat kesalahan yang sama seperti orang-orang Yehuda. Tuhan memanggil kita dan memberi tahu kita bahwa Dia pikir kita akan mendengarkan Dia. Dia telah memberi tahu kita apa yang perlu kita lakukan.
Instruksi dalam Zefanya 2:3 adalah instruksi yang sama yang selalu diberikan Tuhan. Pertobatan diperlukan jika kita ingin menikmati berkat Tuhan dan menghindari murka Tuhan. Pertama, pertobatan membutuhkan kerendahan hati. Kedua, pertobatan menuntut kita untuk mencari kebenaran. Kita perlu berhenti melakukan apa yang kita inginkan dan mencari apa yang Tuhan inginkan. Kita harus berada dalam hubungan dengan-Nya, mengubah hati dan hidup kita karena Tuhan bersama kita.