BERSERU KEPADA TUHAN — Makna Doa Yabes Menurut 1 Tawarikh 4:9-10

LD Tonny Mulia Hutabarat
Selasa, 20 Agustus 2024

BERSERU KEPADA TUHAN — Makna Doa Yabes Menurut 1 Tawarikh 4:9-10

YABES lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.” Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu. (1Ch 4:9-10 ITB)

Di saat kesulitan kita datang berdoa kepada Tuhan. Entah karena sakit, konflik dengan orang, atau ada kemalangan, bencana dll. Memohon pertolongan Tuhan melalui doa adalah sangat wajar, apalagi dalam keadaan “susah”. Demikian Ibu Yabes berseru saat melahirkannya. Perhatikan kata “kesakitan”. Dalam bahasa Ibrani dipakai kata –‘otsev’- artinya “hardship, pain, distress”. Ibu Yabes mengerang pedih entah pada saat melahirkan atau pada situasi zaman itu di mana rentan musuh-musuh Israel yaitu Filistin Moab, Amon silih berganti menjajah orang Israel. Musuh menjarah, merampok, membunuh, bukan keadaan normal. Terutama dalam hubungan perjanjian dengan Tuhan yang mengharapkam masa depan yang cerah bukan rusuh. Bahkan setelah dewasa, Yabes berdoa memohonkan berkat kepada Tuhan di masa-masa kegelapan/kesuraman (dalam kontek kitab Hakim). Dan Tuhan menjawab doanya yang tulus.

Fakta panggung sejarah keselamatan Israel bahwa TUHAN terus melaksanakan rencana-Nya. Dari waktu ke waktu Tuhan memberi permata kebenaran-Nya yang mulia. Salah satunya melalui doa Yabes. Intensitas doa-doa Yabes ditunjukkan oleh kalimat “Yabes berseru kepada Tuhan Israel”. Kata kerja “berseru” (Ibrani: qara’) dalam bentuk particle conjunction, verb qal waw consec imperfect. Artinya Yabes telah berdoa dan terus-menerus akan berdoa kepada Tuhan. Terus menerus bukan untuk memaksa atau menekan Tuhan memberikan klaim permintaannya, tetapi suatu hubungan yang intim dan penyandaran dirinya di masa sulit. Bahwa hanya Tuhan satu-satunya pertolongannya. Jadi ia tidak hanya sekali atau beberapa kali berdoa ketika kesusahan menimpa. Tetapi dengan bentuk kata kerja ini, Yabes memiliki kebiasaan (habit) berdoa karena ia mengenal Tuhan.

Pada dua ayat singkat ini ada biografi mini Yabes: (1) kelahirannya yang sulit, (2) “lebih terhormat (mulia) dari saudara-saudaranya” dan (3) bahwa dia “berseru kepada Tuhan Israel,”. Perlu dipahami bahwa arti nama Yabes adalah “dia akan menimbulkan rasa sakit.” Bayangkan sepanjang hidupnya dia harus membawa nama ini. Ia terus menyandang gelar “kesakitan” atau “kesulitan”. Sebenarnya ibunya telah mengutuknya, dengan memberi nama “kesakitan terus menerus” pada anak lelakinya. Yabes harus mengubah “kesengsaraannya” dengan “doa” kepada Tuhan. Yabes tahu kelemahannya maka ia berseru kepada Tuhan.

Doanya yang muncul dari kedalaman hati. Pribadi yang “dimuliakan” namun terus membawa “kesakitan”. Dia mau saleh, setia di tengah semua kerusakan di sekelilingnya pada zaman hakim-hakim. Ia tidak mempermuliakan/membesarkan dirinya sendiri. Ia tidak gila hormat. Orang-orang di sekitarnya yang menghormatinya. Alasan orang disekitarnya mempermuliakannya/ dikenaan adalah karena kebiasan formasi rohaninya yang dekat dengan Tuhan Yang Mahamulia.

Perhatikan kata “dimuliakan” dalam bahasa Ibrani dipakai kata “kaved” dalam bentuk kata kerja niphal (kata kerja pasif) partisip. Jadi bukan Yabes yang yang aktif mempermuliakan dirinya sendiri tetapi orang-orang disekitarnya. Dalam hal ini adalah saudara-saudaranya (keluarga sedarah dan orang orang Israel). Ia tidak mencari-cari hormat dari orang lain, tetapi orang disekitarnya yang memberi gelar kehormatan kepadanya. Yabes dihormati karena dekat dengan Tuhan, tercermin dari frekwensi doa-doanya. Berulangkali ia berdoa. Tentunya doanya tidak melulu hanya meminta pemulihan yang bersifat egois.

Apa isi doa Yabes:

  1. Doa memohon berkatNya. Seorang Israel yang mencari/ meminta berkat Tuhan artinya seruan imannya adalah pernyataan pengakuan “Aku tidak bisa hidup tanpa Engkau. Aku membutuhkan-Mu setiap jam”. Kata “memberkati” dalam Ibrani dipakai kata “tevarekeni” dalam bentuk kata kerja piel imperfect. Jadi permintaan atas berkat Tuhan dengan serius, intensif. Dia meminta Tuhan dengan sungguh-sungguh segenap tenagaNya untuk memberkati Yabes. Ia tidak akan dapat hidup tanpa mahatenagaNya yang diberikan kepada Yabes yang menyandang nama “kesakitan” seumur hidupnya.
  2. Doa untuk kesetiaan untuk perluasan wilayah. Makna doa ini bukan untuk menambah luas tanah (kekuasan atau harta), tetapi permohonan tangan Tuhan, pemeliharaan-Nya, dan kesetiaan-Nya. Jaminan tanah perjanjian yang diberikan kepada Israel adalah bukti Tuhan setia sejak janjiNya disampaikan kepada Abraham. Jadi doa Yabes agar ia mengenalNya, mencitaiNya dan terus berpaling padaNya bukan pada dewa-dewa Kanaan. Tuhan sudah membuktikan kesetianNya memberikan tanah Kanan, maka Yabes memohon untuk memperluas wilayah tanah perjanjianNya yang telah direbut oleh Filistin. Jadi permintaan ini bukan untuk keegoisan Yabes atau untuk memperkaya diri dengan pertambahan luas tanah (daerah). Ia semata-mata mau hidup setia di tanah yang luas yang diberikan Tuhan kepada Umatnya.
  3. Doa memohon perlindungan. Kata “perlindungan” yang dipakai dalam bahasa Ibrani adalah “yadka ‘immiy” (arti harafiahnya: “tanganMu denganku”). Frasa sebagian anggota tubuh (contoh “tangan”) dalam konotasi sastra Israel untuk menunjukkan keseluruh struktur tubuh manusia. Yabes menggunakan bahasa antropomorphis kepada Tuhan. Bagi Yabes Tuhan itu mahabesar. Maka Yabes memahami Kemahabesaran Tuhan karena itu ia memerlukan mata-Nya yang besar, tangan-Nya yang besar, mulut-Nya yang besar, kaki-Nya yang besar, agar DIA peduli dalam masa kesengsaraannya dan kesusahan Israel yang ditekan oleh Filistin. Tangan Tuhan berbicara tentang kuasa-Nya dan perlindungan-Nya. Maka Yabes memohon: “Pimpin aku dengan penuh kuasa dan bimbing aku agar aku setia kepada-Mu dalam dunia yang jahat”. Sebab musuh-musuh Israel suka merebut tanah perjanjianNya. Dan terbukti selama 340 tahun Filistin dan negara tentangga lainnya bergantian menjarah dan menjajah umatNya. Yabes ingin agar tanganNya menjaganya supaya kesakitannya tidak bertambah dari serangan Filistin (musuh utama Israel).
  4. Doa memohon bimbinganNya di tengah tubuh yang rentan terhadap malapetaka dan kesakitan. Yabes mengandalkan kemahabesaran Tuhan dalam masa kegelapan. Ia tidak bisa hidup tanpa Tuhan. Sekalipun ia seumur hidup membawa nama “kesakitan” namun batinnya dipulihkan dengan cara kemelekatannya dengan TUHAN. Satu hal yang paling dimintakan oleh Yabes adalah perlindungan dari kekuatan si jahat (Iblis). Kata “malapetaka” yang dipakai dalam bahasa Ibrani adalah “ra’ah’ (si jahat) dalam bentuk kata benda singular. Maka kata ini diterjemahkan “pribadi yang jahat”. Ia minta tangan Tuhan yang menjaganya dari pribadi atau kekuatan jahat darinya. Ya, Iblis lah yang terus mendakwa, menteror dan mencelakai umatNya. Dan biasanya “kekecewaan” karena sakit akut akan dipakai Iblis untuk menuduh Tuhan tidak baik. Tetapi berbeda dengan Yabes, karena doa yang intensif ia tidak menuduh Tuhan jahat dalam keadaan “kesakitannya”. Dia terus menerus memuji (berdoa) kepada Tuhan.

Doanya dikabulkan (dipenuhi) pada waktu Tuhan, bukan menurut kehendak dirinya sendiri, dinyatakan pada ayat 10. Tuhan berkenaan atas doa Yabes. Dengan demikian bertambahlah biografi mini Yabes dari 3 (tiga) menjadi empat (4) yaitu doa yang terkabulkan. Yabes melihat Tuhan telah mengabulkan doanya dalam hidupnya sendiri. Yabes menikmati pemulihan dari Tuhan, dari kesakitan menjadi bahagia (dimuliakan). Sekalipun ia menyandang nama “kesuraman” sepanjang umurnya namun ia diperkenankan Tuhan.

Umumnya calon pekerja akan menyertakan biodata dengan dengan gelar, jabatan, pencapaian, prestasi, pengalaman ketika ia akan melamar, mengajukan suatu pekerjaan kepada perusahaan. Seorang hamba Tuhan mestinya menghiasai biografi hidupnya dengan pendoa setia di segala musim. Dalam keadaan senang, susah tetap berdoa kepada TUHAN YESUS.