LD Tonny Mulia Hutabarat
Kamis 15 Juni 2023
BERKAT DAN AMANAT PENCIPTAAN – Kejadian 1:22,28
Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.” (Gen 1:22 ITB)
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Gen 1:28 ITB)
Mandat Penciptaan bagi manusia adalah menjadi penatalayan yang baik atas ciptaan-Nya. Bila hal itu dilakukan secara bertanggungjawab maka akan mengalir berkat ilahi . Berbuah dan berkembang biak dengan memiliki citra-Nya sendiri. TUHAN merancang manusia untuk menjadi kreatif. Manusia hidup untuk menguasai dan mengelola ciptaan.
Bagian pertama dari mandat penciptaan memerintahkan manusia untuk “berbuah dan berkembang biak. Tuhan ingin keluarga bertumbuh. DIA ingin lebih banyak orang untuk berbagi dalam persekutuannya. Anak adalah berkat. Peningkatan populasi bukan beban, tetapi berkah. Kita sebagai orang Kristen harus melihat bayi sebagai berkat.
Siapa yang Tuhan suruh berbuah dan berlipat ganda? Adam dan Hawa bukanlah makhluk ciptaan pertama yang diperintahkan untuk berbuah dan berkembang biak. Tuhan memberikan perintah yang sama kepada binatang (Kejadian 1:22). Hewan berkembang biak secara naluriah, tetapi pria dan wanita memiliki hak istimewa untuk berkembang biak dengan sengaja, terencana: “mengisi/memenuhi bumi”
Tuhan ingin umat manusia memenuhi seluruh bumi dan menyebar ke seluruh dunia. dan mereka harus “menaklukkan bumi”. Manusia “menaklukkan bumi”, butuh usaha keras. Bekerja keras bukan hasil dari kutukan. Bekerja adalah bagian dari berkat yang memungkinkan kita untuk berkembang di dunia ini. Bumi tidak datang dengan rumah modern, tidak dengan taman indah yang direncanakan, tidak dengan kota metropolitan dan tidak dengan peternakan sapi yang mau diperah secara otomatis. Manusia harus menaklukkan bumi dan menguasainya—membuatnya cocok untuk digunakan manusia.
Meskipun kita diperintahkan untuk menaklukkan bumi, kita tidak dapat melakukan apapun yang kita inginkan terhadapnya. TUHAN memerintahkan kita untuk “berkuasa”. Kita perlu menjadi penguasa yang bijak dan menemukan cara untuk mengelola bumi demi kebaikan umat manusia.
Kejadian 1:28 adalah berkat murni dari Tuhan, kebaikan Tuhan hanya mengalir kepada pria dan wanita sebelum jatuh ke dalam dosa. Tuhan memebri berkat dan diikuti instruksi “berbuah, berlipat ganda dan memenuhi”. Kita memenuhi bumi agar gambarNya, refleksiNya menyebar ke seluruh dunia melalui diri kita. Bumi harus dipenuhi oleh GambarNya, Gambar RahmatNya, Gambar Keselamatan-Nya melalui jati diri kita yang ditebus oleh Kristus. Komunitas pengikut Kristus memulihkan dunia/bumi yang jatuh dalam dosa dengan melaksanakan Amanat Agung (Matius 28:19-20). Maka berkat penciptaan semula akan dinikmati oleh bumi.