Baptisan Yesus (Matius 3: 5-17)

Minggu, 10 Januari 2021 – Ev. Tonny Mulia Hutabarat

Matius 3: 5-17 terdiri dua bagian. Ayat 5-12 soal pelayanan baptisan Yohanes yang diberikan kepada publik yang bermakna untuk pengakuan dosa, pengampunan, pertobatan dan kewajiban menghasilkan buah pertobatan. Bagian kedua adalah ayat 13-17 baptisan yang diterima Yesus melalui Yohanes. Perikop yang unik dan indah sebab Yesus adalah TUHAN yang tidak perlu bertobat dan tidak perlu pengampunan dosa. Lalu apa arti baptisan yang diterima Yesus dari Yohanes?

Suatu “pengorbanan” besar datang dari Galilea (Nazaret Mrk 1:9) ke Yudea (Mat 3: 1) hanya untuk dibaptis . Ia serius memenuhi panggilan baptisannya dengan resiko disalah mengerti publik demi ketaatan-Nya kepada BAPA (ay 15). Terlebih menundukkan diri untuk ditahbiskan Yohanes. Makna baptisan Yesus adalah bukti kerendahan hati Kristus dan ketundukan-Nya.

Ia datang ke sungai Yordan untuk menggenapi keimamatan agung yang akan diwujudkan-Nya di bumi. Berdasarkan Bilangan 8:5-22, seorang Imam sebelum melaksanakan tugasnya harus menerima air pentahiran. DIA harus memenuhi panggilan pelayanan-Nya. YESUS adalah Imam sebagai pengatara kepada BAPA. Baptisan sebagai pengurapan, pemerlengkapan dan persetujuan oleh BAPA yang menentukan Yesus sebagai Mesias Pembebasan. Baptisan-Nya sebagai tanda kesediaan-Nya menerima peran sebagai Perantara. Pesan Yohanes bahwa Yesus menjadi penanggung dosa dunia (Yoh 1:29).

Baptisan Yesus adalah penegasan dari pelayanan Yohanes yang mengumumkan kedatangan Mesias (bdk Yesaya 40: 3 dan Maleakhi 3: 1, Mat 3: 3).

Baptisan Yesus sebagai proklamasi bahwa pelayanan Yesus disertai Roh Kudus untuk memenuhi karya penebusan di salib. Kemanusiaan-Nya bergantung pada Roh Kudus dalam pelayanan-Nya. Termasuk dalam semua pelayanan kuasa/mujizat sehingga banyak orang yang dilawat-Nya.

Baptisan Yesus adalah penegasan identitas Kristus. Suara dari sorga menangkap dua teks Perjanjian Lama yaitu Mazmur 2: 7 dan Yesaya 42: 1. Mazmur 2: 7 menantikan kedatangan Yesus sebagai raja dari garis keturunan Daud. Yesaya 42: 1 menggambarkan Yesus sebagai hamba yang dijunjung tinggi. Dan meurut Yesaya 53, hamba membawa keselamatan bagi orang-orang berdosa dengan kematian- Nya. Baptisan-Nya di sungai Yordan adalah pemberitahuan tentang Yesus sebagai TUHAN, RAJAdan IMAM (hamba) yang menderita.

Bapa dan Roh Kudus mengkonfirmasi pelaksanaan penebusan hanya dapat dikerjakan oleh Kristus Yesus. Melalui baptisan diberitahukan bahwa BAPA, ANAK, ROH KUDUS membuka diri kepada manusia agar memperoleh keselamatan kekal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *