Saul: Kebodohan dan Ketakutan (Part 2)

Bacaan: 1 Samuel 13:1-15

II. *Terkadang Kita Akan Tergoda Untuk Menyerah Pada Rasa Takut (5-10)

Ketika mengalami ujian dalam hidup, akan tergoda untuk menyerah pada rasa takut. Ada beberapa alasan tergoda:

A. Masalah Mungkin Tampak Luar Biasa ( ay 5)

Ada 3000 tiga ribu kereta + 6000 ribu kusir, dan tentara sebanyak pasir di tepi pantai? Masalah besarkan? Ditambah dengan Saul dan anak buahnya diusir dari perkemahan mereka sendiri! Saul dan pasukannya telah kalah dalam pertempuran ini. Ciutkah nyali kita kalau kita berada di antara pasukan Saul?!

Terkadang kita kehilangan pijakan dalam kehidupan rohani. Kehidupan Kristen tidak mudah. Kita masuk dalam arena pertempuran “kuasa-kuasa”. Apakah kita akan mundur atau akan membuat kemajuan! Terkadang masalah terasa berat. Kita tidak tahu jalan di depan. Kita tidak tahu mengatasinya. Kita tidak tahu cara bangun dan menghadapi hari berikutnya. Ketika masalah kita tampak luar biasa besar dan rumit, kita akan tergoda untuk menyerah pada rasa takut. Itulah yang Saul hadapi dalam perikop kita, dan barangkali kita hadapi di berbagai waktu dalam hidup.

B. Semua Orang Di Sekitar Kita Mungkin Merespons Dengan Ketakutan ( ayat 6-7)

Alasan kedua tergoda untuk menyerah pada rasa takut adalah karena semua orang di sekitar mungkin merespons dengan ketakutan. Ya ketakutan itu dapat bertransfer. Perhatikan ayat 6-7 … semua pasukan yang bersamanya gemetar ketakutan.

Saul yang malang, kalah dari musuh, kehilangan dukungan rakyatnya, anak buahnya bersembunyi di bebatuan dan semak belukar, anak buahnya melarikan diri dari pertempuran. Cukup sulit untuk bertarung jika tidak memiliki sistem pendukung. Apalagi semua orang di sekitar merespons dengan rasa takut, sangat tergoda bergabung dengan mereka.

C. Tuhan Mungkin Tidak Segera Membebaskan (ayat 8)

Alasan ketiga mungkin tergoda untuk menyerah pada rasa takut adalah bahwa Tuhan mungkin tidak segera membebaskan. Perhatikan ayat 8, Saul menunggu tujuh hari, waktu yang ditentukan oleh Samuel; tetapi Samuel tidak datang ke Gilgal, dan orang-orang Saul mulai berpencar.

Saul menjadi putus asa. Musuh mendesak, anak buahnya mulai berhamburan, dan Samuel masih belum datang.

Tuhan terkadang membuat kita menunggu untuk memperkuat iman. Rencana Tuhan lebih besar dari masalah kita. Tuhan berdaulat dan baik. Kita perlu mempercayai-Nya dalam setiap detail hidup. Kita perlu mengadopsi sikap Daud ketika dia menulis dalam Mazmur 31: 14-15. Tuhan mungkin tidak segera membebaskan tetapi Dia pasti akan membebaskan. Ketika kita berada di tanganNya, Dia adalah Tuhan yang kita percaya bahkan ketika DIA tidak segera membebaskan.

D. Rasa Takut Bisa Membuat Kita Melakukan Hal Yang Salah (ayat 9-10)

Faktor keempat adalah bahwa rasa takut dapat menuntun kita untuk melakukan hal yang salah. Perhatikan ayat 9-10. Saul kehabisan kesabaran. Ia mengambil tindakan sendiri. Ia mulai mempersembahkan korban sendiri yang tak patut dilakukannya (dosa besar). Padahal selangkah lagi Samuel sudah datang.

Amsal 29:25 mengatakan, ”Takut kepada manusia akan menjadi jerat, tetapi siapa percaya kepada Tuhan, dilindungi.” (Amsal 29:25) Sebenarnya rasa takut dalam bentuk apa pun akan terbukti menjadi godaan dan jerat, tetapi kita selalu aman jika percaya Tuhan. Kita akan mengalami ujian dalam hidup. Kita akan tergoda untuk menyerah pada rasa takut. Saat itulah harus memilih iman dari pada rasa takut, karena seperti halnya Saul, rasa takut dapat membuat melakukan hal yang salah.

To be continue …

Tonny Mulia Hutabarat
10 Februari 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *