Renungan 5 April 2021

Kasih dan Penghianatan

Sesudah itu Simson jatuh cinta kepada seorang perempuan dari lembah Sorek yang namanya Delila. Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin kepada perempuan itu sambil berkata: “Cobalah bujuk dia untuk mengetahui karena apakah kekuatannya demikian besar, dan dengan apakah kami dapat mengalahkan dia dan mengikat dia untuk menundukkannya. Maka kami masing-masing akan memberikan *seribu seratus uang perak kepadamu — Hakim 16:4-5

Simson bertemu dengan seorang gadis di lembah Sorek (daerah jajahan Filsitin), yang bernama Delila. Sangat mudah baginya untuk memasuki area musuh. Ia melamar tanpa informasi persetujuan orangtuanya. Ia mengasihi perempuan untuk yang kedua kalinya yang dijadikannya istri sah. Gadis Timna telah dibunuh orang Filistin. Kembali ia mengasihi gadis non Israel. Ketidakpatutan dalam tradisi Torat, namun ini juga taktik Ilahi agar Simson dapat didekati musuh2nya. Tidak hanya kekuatan “supraalami” yang diberikan kepada sang pahlawan, Roh Kudus memberi buah “kasih” kepadanya. Di tengah permusuhan sengit, penindasan, kebencian, perselisihan, Simson menghadirkan cahaya kasih kepada seorang gadis yang bernama Delila.

Nama Delila dari kata Ibrani “dalal” artinya miskin, merana, menderita. Ia adalah seorang gadis yang miskin. Simson dituntun oleh Roh Tuhan untuk mengasihinya dengan sungguh2. LAI menterjemahkan kata ““wayye’eahav” dengan jatuh cinta. Jadi Simson menjalin hubungan kasih kepada seorang gadis miskin/merana/menderita bukan seorang pelacur yang diperkirakan banyak orang. Apa tujuan Roh Tuhan mengarahkan Simson untuk mengasihinya, yaitu agar kehadirannya di sisinya akan memperkayanya melalui ironi penghianatan. Simson membiarkan dirinya dihianati agar Delila mendapatkan uang 1100 perak. Delila yang bodoh ditolong oleh Simson.

Dalam LAI disebut Simson “jatuh cinta”, dalam Ibrani dipakai kata “wayye’eahav” dari akar kata “ahav”. Padanan kata “ahav” di Perjanjian baru adalah “agaphe”. Kata agaphe adalah suatu ekspresi kasih yang didorong/termotivasi karena Tuhan, yang berbeda dengan kata “eros”. Seseorang ‘mengasihi” (dalam konteks kata “ahav”) tidak bisa lahir dari motivasi alamiah manusia, hal tersebut hanya diprakarsai oleh kasih Tuhan (dedikasi). Simson dalam kepenuhan Roh Tuhan dapat “mengasihi” Delila dengan sepenuhnya, walau Delila tidak mencintanya kecuali hanya untuk mendapat materi/harta sejumlah 1100 uang perak. Ya, Simson menyelamatkan Delila dari kemiskinannya.

Aksi heroik Simson dicatat oleh penulis kitab Ibrani di Perjanjian baru menyatakan bahwa Simson salah satu saksi iman di sepanjang sejarah keselamatan Israel (Ibrani 11:32). Ia menjadi teladan dalam mengasihi dengan sangat2 tulus ikhlas terkhusus kepada Delila (walau akan dihinati).

Kedatangan Simson di lembah Sorek segera diketahui (tercium) raja2 kota Filistin, kemudian melakukan konspirasi dengan Delila. Raja-raja Filistin mengakaui kekuatan besar (superman) Simson. Mereka berpikir bahwa kekuatan Simson pasti “datang” dari luar dirinya. Mereka berusaha untuk mengalahkan, mengikat, dan menundukkannya. Mereka terus mencari celah kelemahannya melalui Delila. Raja raja menganjurkan cara licik (tipuan) kepada Delila untuk mengetahui kelemahannya suaminya. Dalam kekuatan Roh Tuhan, Simson membiarkan dirinya ditipu agar ia semakin dekat (meraih/menjamah) musuhnya, yang suatu saat pasti akan dipukulnya sampai mati semuanya.

Ia dihargai 1100 uang perak. Kasih yang tulus dibalas oleh Delila dengan tipuan pada suaminya. harga penghianatannya berkisar 100 juta rupiah (kurs kasar 2021). Simson mengasihi Delila yang materialistis agar ia puas dengan kekayaan yang ia peroleh dengan menyerahkan suaminya kepada tentara Filistin. Ia membiarkan dirinya dilucuti agar ia dapat menyelamatkan umat Israel namun akan membinasakan bangsa Filistin.

Ironi pada pemimpin Filistin bahwa di daerah Kanaan raja-raja Filistin sangat ditakuti/disegani oleh bangsa2 di sekitarnya. Namun mereka tak mampu menaklukkan Simson. Berita menewaskan singa, membunuh 30 pemimpin Askelon, menangkap 300 srigala, membunuh 1000 tentara, dan mengangkat gerbang kota sampai ke gunung sangat menciutkan nyali. Maka mereka membentuk koalisi raja-raja kota Filistin hanya untuk melawan satu orang yang gagah perkasa. Mereka mengupayakan cara licik melalui Delila gadis yang malang agar menghianati suaminya sendiri demi perak/harta. Ya, semua raja-raja dunia tidak mungkin akan mengalahkan ROH TUHAN yang bekerja secara sempurna di dalam diri Simson.

Ada kisah nyata penghianatan di PB, Yesus dihianati Yudas, dengan 30 keping perak. Penghianatan itu membawa Yesus ke pengadilan Pilatus, Herodes, Kayafas dan penghancuran (tercabik) tubuh Yesus oleh algojo-algojo tentara Romawi, sampai tangannya terbentang horizontal terpaku hingga mati untuk menebus umatNya yang dikuasai dosa dan kematian. Yesus tahu dan sadar dihianati. Ia membiarkan diriNya dihianati agar ditangkap. Kristus tetap mencurahkan kasihNya kepada Yudas, Ia mencuci kakinya yang kotor, dan tetap memberikan roti dan anggur di perjamuan suci malam terakhir. Yesus yang mahakuasa itu, menyembuhkan banyak orang, membangkitkan orang mati, meredakan badai, menaklukkan setan-setan juga dihianati Yudas (orang yg Ia kasihi) untuk ditangkap tentara Romawi.

Delila menghianati Simson dengan 1100 uang perak. Kasih yang tulus dibalas dengan licik. Simson sungguh mengasihi Delila, tetapi gadis ini hanya cinta uang. Yudas menghianati Yesus dengan 30 keping perak. Mereka membiarkan dirinya dihianati untuk dilucuti demi menyelamatkan kekasih2 jiwaNya. Kasih sejati rela dihianati. Mencinta sampai kita dihianati tanpa meronta-ronta.

Hanya orang yang dipenuhi Roh Kudus yang dapat mengasihi dengan tulus ikhlas tanpa kebencian dan tanpa balas dendam kecuali melepaskan kuasa pengampunan ketika dirinya dihianati.

Adakah orang terdekatmu menghianati ketulusan kasihmu sehingga ia memperoleh keberuntungan, kekayaan, jabatan, kesenangan dll sementara engkau meringkuk dalam penderitaan (penjara kesusahan)?

Tidak ada yang memuji penghianatan, namun di saat itulah KASIH TUHAN tampak nyata melalui kehidupan anak2Nya. Bersinarlah dalam dunia yang penuh penghianatan.

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
5 April 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *