Renungan 2 April 2021

Meroboh Pintu Gerbang Kota

Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan sundal, lalu menghampiri dia. Ketika diberitahukan kepada orang-orang Gaza: “Simson telah datang ke sini,” maka mereka mengepung tempat itu dan siap menghadang dia semalam-malaman itu di pintu gerbang kota, tetapi semalam-malaman itu mereka tidak berbuat apa-apa, karena pikirnya: “Nanti pada waktu fajar kita akan membunuh dia.” Tetapi Simson tidur di situ sampai tengah malam. Pada waktu tengah malam bangunlah ia, dipegangnya kedua daun pintu gerbang kota itu dan kedua tiang pintu, dicabutnyalah semuanya beserta palangnya, diletakkannya di atas kedua bahunya, lalu semuanya itu diangkatnya ke puncak gunung yang berhadapan dengan Hebron — Hakim 16:1-3

Strategi mengalahkan Filistin diperlihatan dalam perikop 16:1-3. Kekuatan Roh Tuhan yang masuk dalam tubuh Simson sanggup mencabut gerbang kota Gaza dan membawanya ke atas gunung. Wonderful … Incredible … Amazing

Filistin telah merusak kehidupan masyarakat Kanaan selama 40 tahun dengan penyembahan berhala dan pelacuran bhakti, termasuk orang Israel terperangkap dengan praktek2 immoralitas. Pemandangan biasa di desa, kota dan di jalan2 tertentu, ada saja wanita sundal yang menjerat lelaki hidup belang demi kebutuhan hidup minimalnya. Keadaan ini juga dimanfaatkan oleh Simson untuk mendekati musuh2nya.

Simson sadar sebagai hamba Tuhan yang terikat pada perjanjian Nazar, namun ia harus menaklukkan musuh2nya di daerah Filistin maka ia mencari gara2 (kesempatan) untuk mendatangi lawan2nya di daerah Filistin. Ia sengaja datang ke penginapan wanita sundal yang disambut dengan keramahan namun penuh curiga. Sebab ia sudah merencanakan pemberitahuan kepada kepala distriknya.

Memasuki daerah Gaza, pusat kekuatan musuh dan memasuki rumah wanita sundal memerlukan keberanian (nekat) serta penguasaan diri (nafsu). Namun bagi Simson suatu hal biasa sebab baru saja ia merontokkan nyawa 1000 orang di Ramat-Lehi. Sekarang ia dimbimbing oleh Roh Tuhan untuk menakklukkan gerbang kota Gaza.

Kata “mengampiri” dalam ibrani “bo” artinya masuk (bukan melakukan hubungan asusila). Penulis menduga, bahwa Simson memasuki suatu rumah penginapan (hotel zaman sekarang ini) yang kebetulan pemilik dan penjaganya adalah seorang wanita “buruk moral”. Jadi jangan berprangsangka, bahwa ia melakukan sesuatu yang tidak senonoh. Simson sengaja mencari kehebohan di sarang musuh, sarang kejahatan, untuk menyatakan kekuatan Tuhan di tengah-tengah mereka.

Pancingan Simson berhasil sebab salah satu tamu rumah penginapan, atau wanita sundal itu yang membocorkan kehadiran Simson kepada kepala pemerintahan/hakim/polisi setempat. Orang Filistin datang mengepung, menghadang dan mau membunuh, tetapi tidak segera masuk ke dalam, sebab mereka takut dihajar oleh tangan simson. Kalau benar mereka ingin segera menangkap tentu mereka langsung saja masuk, namun mereka menunggu sampai fajar menyingsing. Mereka tidak menggrebek langsunng ke dalam, tetapi hanya mengepung/menutup semua jalan keluar. Sementara mereka menunggu pagi, malah Simson tidur di dalam dengan nyaman di kamarnya (tentu tidak dengan wanita sundal).

Gerbang kota di Timur Dekat Kuno biasa terbuat dari besi agar tidak mudah dihancurkan/dibakar musuh. Simson mencabut pintu besi dengan mudah untuk meremehkan/mengejek Filistin. Sebelum fajar, gapura kota sudah dicabutnya dan dibawanya sampai ke puncak gunung yang berhadapan dengan Hebron. Tidak ada manusia biasa yang dapat melakukannya kecuali Roh Tuhan menguasai Simson dengan kekuatan supra alami. Tak seorang pun yang berani mengejar. Semua ketakutan melihat superpower Simson.

Masa kini (2021) Roh Kudus memampukan orang percaya untuk hidup berkenan kepada Kristus. Ada wujud nyata karya Roh Kudus bagi hidup orang percaya dalam konteks 1 Korintus 12, antara lain: merealisasikan karunia2 roh dalam pelayanan (ay 4 ), mewujudkan kesatuan jemaat dengan kepelbagian yang ada (ay 25), merayakan karunia yang paling utama, yaitu iman, pengharapan kasih (ay 31 – 13: 13). Dan Roh Kudus akan membimbing dan memberikan kekuatan kpd umatNya agar “membebaskan” orang lain yang tertawan oleh kuasa dosa.

Tuhan Yesus pernah harus sengaja mengatur traveling penginjilanNya dengan melewati daerah Samaria demi “melepaskan” seorang wanita yang tidak baik (5 suami yang tidak ia punyai) dari dosa “persundalan”. Wanita ini bertemu Juruselamatnya. Ia menemukan AIR HIDUP. ia diselamatkanNya dan sejak itu ia terus memberitakan namaNya di kampung-kampung.

Selamat merayakan karya Roh Kudus dalam hidup kita

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
2 April 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *