Renungan 23 Maret 2021

Yakobus 4 : 4

4  Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Setiap orang butuh kehadiran orang lain di dalam hidupnya, baik itu seorang teman, bahkan lebih dari itu sahabat.  Mencari sahabat tidaklah mudah, membina persahabatan juga merupakan hal yang memiliki kesulitannya sendiri.  Sahabat baik bisa kita temukan ketika kita mendapatkan seorang sahabat yang tidak membeda-bedakan latar belakang masing-masing, yang senantiasa menerima kita ketika yang lain meninggalkan kita, dan beberapa persahabatan bahkan bertahan sampai maut yang memisahkan mereka.

Namun di dalam Tuhan Yesus, kita mendapatkan lebih dari semua hal indah yang dapat kita temukan pada sahabat kita di dunia ini.  Dia bukan saja tidak membedakan latar belakang kita, Dia tahu benar siapa kita, dalam hal ini berarti Sang Pencipta berkenan bersahabat dengan ciptaan-Nya.  Dia selalu ada bagi kita dan tidak pernah meninggalkan kita apapun keadaan kita dan yang lebih penting Tuhan Yesus mampu menjadi sahabat yang tidak terpisahkan oleh maut, karena Dia sendiri telah menang atas maut, Dia tidak mati lagi dan bahkan ketika kita yang mati maka kita pun justru akan langsung bertemu dengan Dia muka dengan muka di sorga.

                Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah, jika Tuhan Yesus senantiasa menjadi sahabat terbaik bagi kita, apakah kita ini juga merupakan sahabat yang baik bagi Dia?  Bagaimanakah cara mengembangkan persahabatan dengan Allah?  6 cara mengembangkan persahabatan dengan Allah : 

  1. Melalui percakapan (doa yang sehat) yang terus menerus
  2. Melalui “meditasi” (firman Tuhan) yang terus menerus
  3. Kejujuran sepenuhnya kepada Allah di dalam iman
  4. Ketaatan sepenuhnya kepada Allah di dalam kasih
  5. Menghargai apa yang Allah hargai
  6. Merindukan persahabatan dengan Allah, lebih dari segala yang lain

Mengembangkan persahabatan dengan Allah, tidak cukup dengan memahami teorinya saja, karena itu kita harus berjuang untuk melakukan hal-hal yang berkenan di hadapan Allah, beberapa penerapan yang dapat kita ambil adalah sbb:

  • Mengembangkan kehidupan doa yang sehat, yang senantiasa jujur, kapanpun dan di manapun
  • Menyediakan waktu terbaik untuk menggali & merenungkan firman Tuhan, mencari kehendak-Nya dan isi hati-Nya
  • Mengutamakan persahabatan dengan Allah, bersikap & bertindak seperti yang dikehendaki-Nya sebagai wujud kasih kita kepada-Nya

Kiranya TUHAN menolong kita dalam memperjuangkan dan mengembangkan persahabatan dengan Allah.  Amin.

Ev. Franky Oktavianus Nugroho
23 Maret 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *