Renungan 18 Februari 2021

1 KORINTUS 10 : 12 – 13

12  Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!

13  Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Kehidupan seorang Kristen bukanlah sebuah kehidupan tanpa masalah.  Sama seperti orang-orang lain, kitapun adalah orang-orang yang memiliki berbagai macam pergumulan.  Bahkan terkadang beberapa dari kita mengalami bahwa setelah menjadi Kristen mungkin saja pergumulan kita makin bertambah karena desakan dan berbagai macam tantangan dari orang-orang yang tidak menyukai iman Kristen.  Pergumulan-pergumulan yang terjadi dalam hidup kita bisa saja berupa pergumulan kesehatan, permasalahan rumah tangga, persoalan perekonomian, bermacam-macam kesulitan-kesulitan hidup dan berbagai macam penderitaan yang mungkin datang silih berganti dalam kehidupan kita, yang nampak begitu banyak, bertubi-tubi dan bahkan seakan tiada henti.

Berita baiknya adalah bahwa meskipun kita tidak kebal dengan berbagai macam pergumulan hidup, kita memiliki Tuhan yang pegang kendali atas kehidupan kita dan akan memampukan kita memiliki respon yang tepat dalam menghadapi berbagai macam pergumulan kita, selain itu Dia adalah Allah yang setia yang tidak membiarkan semuanya itu menerpa kita melebihi kekuatan kita, sebagaimana janji yang kita temukan dalam 1 Korintus 10 : 13.  Memang ayat ini adalah ayat yang begitu menyegarkan kita terutama di kala kita sedang mengalami berbagai macam pergumulan dalam hidup kita, namun demikian jika kita merenungkan lebih dalam lagi, ternyata ayat ini juga merupakan sebuah peneguran yang mengingatkan kita bahwa kita harus berjuang sungguh sebab semua tidak melebihi kekuatan kita.

Dalam ayat tersebut digunakan kata pencobaan, dan ini sekaligus mengingatkan kita bahwa kita harus waspada dengan berbagai macam pencobaan.  Percobaan berbeda dengan ujian, pencobaan seringkali berwujud bujukan-bujukan manis yang menggoda kita untuk jatuh dalam dosa sehingga menjauhkan diri kita dari Tuhan, sedangkan ujian seringkali berupa pergumulan dan penderitaan hidup yang jika kita mampu memiliki respon yang tepat kita akan menjadi anak-anak Tuhan yang semakin maju lagi di dalam iman kita.  Pencobaan datang dari iblis, karena Tuhan tidak pernah mencobai, namun Allah tetap mengendalikan ukuran pencobaan itu dan bagi orang percaya, Tuhan berjanji tidak akan membiarkan melebihi kekuatan kita.  Namun demikian ayat ini sekaligus menegur kita agar kita segera mengkoreksi diri kita masing-masing, jangan-jangan kita masih tinggal dalam kebiasaan dosa-dosa kita sehingga meskipun pencobaan tidak melebihi kekuatan kita namun kita masih sering pula jatuh berulang kali dalam dosa yang sama.  Memang akar dari penderitaan tidaklah selalu diakibatkan dosa kita, ada banyak hal lain yang bisa saja menjadi penyebabnya, namun dalam ayat-ayat di atas, lebih ditekankan agar kita semakin serius mengatasi kebiasaan dosa kita.

Tidak dapat dipungkiri bahwa memang pergumulan kita begitu banyak, namun ini tidak berarti menjadi alasan untuk kita tidak hidup benar di hadapan Tuhan.  Justru bisa saja berbagai macam pergumulan itu terjadi diawali karena masih banyak hal dalam hidup kita yang mesti kita benahi dan harus segera kita bereskan.  Karena itu mari kita bersegera untuk membawa seluruh kehidupan kita di hadapan Tuhan, kita hadirkan Dia dan sertakan pula untuk membenahi setiap bagian dalam hidup kita.  Berdoa sungguh-sungguh, agar Tuhan menunjukkan bagian mana sajakah dalam khidup kita yang mesti segera kita benahi, kita minta pertolongan Tuhan serta minta petunjuk Tuhan, siapa tahu Tuhan juga mengikutsertakan saudara seiman kita untuk dapat saling membantu sehingga setiap anak Tuhan memiliki komunitas yang tepat yang mendukung pertumbuhan rohani kita.

Satu hal yang selalu harus kita ingat bahwa Tuhan sangat mengasihi kita.  Salib merupakan wujud dan sekaligus bukti terbesar akan kasih Tuhan.  Jika yang paling berharga telah diberikan oleh-Nya, apalagi yang tidak akan diberikan kepada kita.  Jika untuk urusan kekekalan telah diberikan oleh-Nya, apalagi hal-hal yang ada di dalam dunia ini.  Dengan demikian marilah kita terus percaya, bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik buat kita.  Jika ada pergumulan yang terjadi, itu semua dipakai oleh-Nya untuk membentuk kita semakin serupa dengan Gambar-Nya.  Jika ada cara yang lebih enak dari apa yang sedang kita alami, pasti Tuhan akan memilih cara tersebut, karena Dia sangat mengasihi kita.  Namun jika cara-Nya begitu menyakitkan kita, itu semua karena demi untuk memperoleh hasil yang paling baik dari dalam hidup kita.  Selamat berjuang untuk setia hidup dalam pembentukan yang sedang dikerjakan oleh Tuhan, dan marilah kita selalu ingat bahwa segala pergumulan yang sedang kita hadapi, tidak melebihi kekuatan kita.  Amin.

Ev. Franky Oktavianus Nugroho
18 Februari 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *