Renungan 17 Februari 2021

PENGAKUAN DOSA DAN ANUGERAH

Bacaan: Hakim 10: 6-18

Pasca ketidakhadiran Tola dan Yair, Israel kembali melakukan pengikaran iman, melayani illah-illah palsu (ay 6). Mereka melibatkan diri pada persekutuan roh-roh jahat Baal dan Asytoret, kepada allah orang Aram, allah orang Sidon, allah orang Moab, allah bani Amon dan allah orang Filistin. Mereka dengan sengaja menghianati (melarikan diri dari) Tuhan, dan akibatnya mereka bertindak jahat dan mereka diserang oleh musuh.

Bila kita menjauh dari kebenaran, maka kita memasuki pusat arena kejahatan. Dosa selalu menghasilkan kesusahan besar sebagaimana teks yang kita baca kali ini, Israel ditindas dan diinjak, didesak selama 18 tahun (ay 8), padahal tujuan Tuhan membawa mereka ke tanah perjanjian (Kanaan) adalah untuk memberikan kehidupan damai dan kesejahteraan. Namun Tuhan berbalik melawan mereka karena ketidaksetiaan.

Dosa kejijikan dihadapan Tuhan adalah berpaling kepada illah-illah lain (roh jahat dan Iblis) sebagai sumber keselamatan. Bilamana umat melakukan hal ini terus menerus dalam kehidupan mereka, Tuhan akan datang bertindak mematahkannya dengan berbagai cara. Bangsa Israel dihajarNya dengan mengirim tentara Filistin dan Amon (ay 7) untuk mendisiplin agar mereka kembali kepada Tuhan.

Butuh waktu 18 tahun (ay 8) untuk mengeluarkan roh penyembahan berhala dari hati mereka melalui penindasan bangsa lain. Sampai mereka sadar dan berseru dan bersujud dihadapan Tuhan (ay 10). Secara komunal mereka mengakui dosa (banyak pelangaran) pengingakaran ibadah, penghianatan kepada Tuhan (ay10, 15). Tuhan merespon mereka dengan memaparkan perasaan ilahi yang tersakiti oleh perbuatan mereka (ay 10-14). Namun Israel tetap menyatakan bahwa pertolongan mereka tidak ada ditempat lain selain di dalam nama Tuhan Yang Maha Kuasa (ay 15).

Dan mereka tidak hanya berkata-kata dalam doa. Segera ada tindakan nyata membuang segala berhala mereka (ay 16). Dan oleh karenanya belas kasihan, anugerah, kemurahan hati Tuhan tercurah kembali kepada bangsa Israel. Maka TUHAN tidak dapat lagi menahan hati-Nya melihat kesukaran mereka (ay 16b). Tuhan tidak tega melihat umatNya tersakiti oleh musuh-musuhNya. Pembebasan pun datang dari kuasaNya.

Anugerah Tuhan yang ajaib itu tidak dapat dikalahkan oleh dosa manusia. Sekalipun TUHAN a tidak boleh dipermainkan oleh keberdosaan kita, namun DIA selalu memanggil kita dengan lembut agar tidak mengulangi dosa-dosa yang sama. TUHAN akan selalu mendengar seruan pertobatan kita (ay 16).

Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! Marilah, baiklah kita berperkara! firman TUHAN Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya — (Yesaya 1:16-20)

Besar kasih setia Tuhan kepada saya dan anda

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
17 Februari 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *