Renungan 3 Februari 2021

Maksimalkan Tahta dan Harta Untuk KemuliaanNya

Hakim 8:22-26

Kharisma, kepahlawanan, heroik dari Gideon mempesona (kagum) orang-orang Israel. Gideon berjasa menyelamatkan Israel dari penindasan Midian. Tanpa banyak bertanya kepada Tuhan, mereka memintanya menjadi “raja”, penguasa, pemerintah, tuan besar atas mereka. Orang Israel merencanakan (meminta) agar dinasti Gideon yang memerintah mereka. Israel cepat (mudah) meniru gaya politik Kanaan, dirajai oleh manusia. Mereka tidak memahami gaya teokrasi yang diperjanjikan kepada Bapa leluhur, bahwa hanya TUHAN yang memerintah (raja) mereka. Pada zaman Samuel, Israel akan memaksa Saul menjadi raja, atas seijin urapan Tuhan (Samuel). (ay 22)

Gideon tegas menolak menduduki tahta Israel yang sesungguhnya yang layak di tempat itu adalah TUHAN. Gidion menyadari panggilannya adalah “hakim” bukan menjadi raja. Ia mengetahui bahwa mengendalikan, memerintah dan berdaulat atas mereka hanya Tuhan bukan manusia (ay 23)

Kompensasi penolakan menjadi “raja” ia gantikan dengan meminta harta, anting emas sebanyak seribu tujuh ratus syikal (1700), bulan-bulanan, perhiasan telinga, kain ungu raja Midian, kalung rantai leher unta (ay 24-26). Taktik harga mahal agar Israel mundur merajakannya.

Satu syikal = 11,4 gram. Gideon meminta 1700 syikal x 11,4 = 19380 gram = 19.380 kg. Bila dirupiahkan pada saat ini (2021), harga emas mulia antam per gram saat ini 948.000 rupiah. Jadi total uang rupiah yang dibawa pulang oleh Gideon adalah Rp. 18.372.240.000 dll.

Gideon memakai dana pemeliharaan Israel menjadi hakim selama 40 tahun, lebih 18T. Jasa kepahlawanannya diberikan secara sukarela, tanpa paksaan. Israel senang mendukung pahlawan mereka, walau pun menolak menjadi raja namun ia tetap menjadi hakim selama 40 tahun.

Anekdot godaan kejatuhan dosa para pria dalam sejarah adalah tahta dan harta. Gideon yang berkharisma menolak duduk di tahta kerajaan yang sudah disediakan. Namun ia tidak menolak pemberiaan harta (berlimpah ruah) untuk pekerjaannya sebagai hakim selama 40 tahun.

Tahta dan Harta harus dipergunakan dengan baik, benar dan maksimal untuk peningkatan peradaban manusia demi kemuliaan bagi Tuhan bukan untuk ketenangan pribadi.

Salam memakai jabatan dan harta untuk kemuliaanNya

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
3 Februari 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *