Jaminan Kemenangan Dari Tuhan
Hakim 7: 16 – 25 — mereka berhasil menawan dua raja Midian — 7:25
Kalau dipikir2 (logika) strategi tentara Gideon yang hanya berbekal 300 sangkakala, dan 300 buyung berisi suluh (api) tidak mungkin dapat mengalahkan 135.000 tentara dengan senjata yang sangat mutahir. bagian cerita ini adalah kisah perbuatan ajaib (mujizat) Tuhan di Perjanjian Lama.
Gideon hanya membagi pasukan 300 menjadi tiga bagian (100 – 100 -100). Dengan bekal senjata sangkakala dengan suluh (api) di dalam kentongan. Semacam obor dalam kentongan. Kalau dipecahkan bunyinya akan seperti suara mercon yang besar. Kalau dipikir2 lagi (logika) tidak ada tentara yang takut dengan suara terompet dan suara meriam dari buyung. Jadi unit perikop kecil ayat 16-25 hendak memproklamasikan bahwa kemenangan pasukan 300, hanya karena penyertaan Tuhah. Paduan suara sangkakala sebanyak 300 (senjata sederdaha) sanggup mengejutkan tentara yang gagah2. Penulis kitab ini, menegaskan intervensi kuasa Tuhan sangat ditonjolkan.
Perkemahan 135.000 tentara didekati dengan tiga arah yang berbeda , yang menimbulkan kesan adanya serangan dari berbagai penjuru. Obor (api) yang bersinar di malam gelap akan membiaskan cahaya, sehingga akan terlihat lebih banyak (lebih dari 600 titik api). Pembiasan cahaya obor akan memberikan efek kamuflase seakan2 obor menjadi lebih banyak dilihat oleh pasukan Midian.
Serangan mendadak ke lembah di saat pergantian jaga. Biasanya disaat pergantian, semangat dan kewaspadaan tentara menurun (tidak sigap). Sementara mata sudah mengantuk, dan sebagian tentara sudah terlelap. Sedang enak2nya tidur tiba2 ada suara terompet (sangkakala) dan ledakan api yang menyebabkan kilauan cahaya. Mereka berpikir ada serangan musuh yang lebih besar jumlahnya dari mereka, sehingga timbul kepanikan. Namun sekaget2nya mereka pasti ada komandan pleton (kepala regu yang lebih kecil) yang mengendalikan situasi. Tapi tampaknya tidak munculkan suara sang komandan. Barangkali ia lebih panik dari anak buahnya sehingga semua tanpa kendali. Atau barangkali mimpi tentara sudah menyebar ke perkemahan yang semakin menambah rasa takut mereka. Penulis kitab hendak mengutarakan cara kerja Tuhan yang rahasia membungkam kehandalan tentara Midian. Mereka dibuatNya tampak bodoh.
Bayangkan suara sangkakala sebanyak 300 sekaligus dibunyikan di tengah malam, membuat kejutan (jantungan) yang berlebihan (hiperbola). Kilauan cahaya obor membuat kepanikan. Tampaknya tentara2 Midian sangat lemah padahal mereka adalah tentara2 pilihan, bukan seperti pasukan Gideon yang hanya ikut secara sukarela tanpa latihan militer. Jadi kalau dipikir2 lagi (logika) sebenarnya tidak logis (tidak masuk akal) bahwa tentara Midian tampak seperti bukan tentara. Penulis kitab Hakim memberikan efek ilahi bahwa suara sangkakala dan cahaya obor dipakai Tuhan untuk mengacaukan pikiran tentara.
Pesan penting (inti) penulis berada pada ayat 22 & 25. Kekalahan tentara Midian disebabkan Tuhan turun ke medan pertempuran secara tidak terlihat, dimana DIA membuat satu dengan yang lainnya saling membunuh. Kekacauan diantara tentara Midian terjadi, sehingga mereka berpikir lebih baik melarikan diri. Koq bisa sih, ya Tuhan mengacaukan mereka. Pedang teman makan teman sendiri. Pasukan Gideon tidak berperang tetapi menang. Tuhan yang berperang bagi Israel. Tuhan berkontribusi maksimal memberikan kemenangan.
Keberhasilan Israel memburu orang Midian dan menguasai daerahnya (25) adalah karena Tuhan yang membuat mereka berhasil (23-25). Puncak keberhasilan mereka adalah dengan menangkap dua raja Midian.
Seberapa banyak keberhasilan, kemenangan yang kita capai dalam hidup kita ini, sesungguhnya karena hadiah dari Tuhan.
Penting memiliki kebersandaran kepada Tuhan di tengah zaman teknologi canggih atau pun di saat minimnya persediaan kita. Di zaman teknologi mutahir, kemakmuran bukanlah segalanya sebagai sandaran, atau juga kemiskinan dalam segala hal tidak membuat lupa datang kepada Tuhan untuk meminta pertolongan. DIA berjuang memberi jaminan kemenangan bagi yang bersandar dan bergantung penuh pada Tuhan.
Salam berkemenangan karena Tuhan
Ev. Tonny Mulia Hutabarat
20 Januari 2021.