— Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya, tetapi janganlah kamu mengikat perjanjian dengan penduduk negeri ini; mezbah mereka haruslah kamu robohkan. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku. Mengapa kamu perbuat demikian? — (Hakim 2:1-2)
Saudara pernah menyaksikan dua orang, lelaki dan perempuan, mengikat komitmen perjanjian pernikahan, dan diucapkan di depan altar gereja, di saksikan oleh klerus dan jemaat, tentu juga di sana hadir Pribadi Yang Tak Terlihat. Namun di suatu tempo salah satu pihak menghianati komitmennya karena berselingkuh dan faktor x lainnya. Perceraian terjadi. Siapakah yang merasakan sakit karena pengingkaran janji suci tersebut?
Perikop Hakim 2:1-5 memberitahukan efek penghianatan PerjanjianNya. Tuhan berbicara kepada umatNya dengan cara penampakan Malaikat. Tuhan mengingatkan perjanjianNya bahwa DIA tidak pernah membatalkannya sampai kekekalan. Namun Israel menutup telinganya, tidak taat pada janjiNya, malah mereka membangun mezbah berhala. Mereka meletakkan hidung mereka di kaki berhala. Rasul Paulus menyatakan bahwa penyembahan berhala adalah persekutuan dengan roh-roh jahat (baca I Korintus 10: 14,20,21). Mereka mengingkari perjanjianNya. TUHAN BROKEN HEART. Hati Tuhan pilu dan tersayat. Sementara umatNya berjingkrak2 pesta pora memberi sesaji kepada dewa2 Kanaan. Sangat menjijikkan!
Tuhan sangat menyesal (sedih) atas kejahatan ciptaanNya. IA bertindak mendisiplin umatNya. Maka Tuhan tidak akan menghalau musuh mereka, malah musuh akan memerangi dan memperbudak Israel, dan segala berhala Kanaan akan menjerat mereka. Musuh akan dipakaiNya secara efektif menghancurkan sifat pemberontakan umatNya.
Israel menganggap remeh PerjanjianNya maka Tuhan memberikan disiplin yang sangat serius. Merekak tidak belajar dari sejarah perjalanan padang gurun dimana Tuhan membinasakan semua yang memberontak (tidak taat) kepadaNya.
Tuhan harus memukul hati mereka yang keras. Tuhan harus memerangi hati mereka yang busuk. Kasih Tuhan bukan memanjakan dengan memberikan iming2 berkat jasmani. Dia akan menghantam setiap jiwa yang memberontak. Tuhan akan mengoyak hati mereka yang meninggalkan DIA dengan mendatangkan “musuh” untuk meretas hatinya hingga berkeping2, sampai menangis tersedu2 di hadapanNya. Tuhan bukanlah Tuhan yang KASIH bila Ia tidak menghakimi pemberontakan umatNya.
Mereka menangis setelah MALAIKAT TUHAN memberitahukan sanksi penghianatan perjanjian. Tangisan Israel hanyalah air mata buaya, dan persembahan mereka adalah kejijikan bagi Tuhan. Tempat Israel menangis adalah Bokhim. Arti kata Bokhim adalah “menangis”. Mereka berpura-pura menangis. Sandiwara tangisan agar hukuman dibatalkan. Namun Tuhan tahu motivasi air mata mereka, yaitu kepalsuan. Tangisan tanpa pertobatan adalah kemunafikan. Penyesalan tanpa bukti pertobatan adalah kosong. Tangisan dan penyesalan harus dibuktikan dengan penyerahan diri kepada TUHAN, bukan kembali kepada dewa kejijikan.
Tuhan yang setia, tidak akan membiarkan ketidaksetiaan umatNya merajalela. Mereka tidak bisa hidup semena-mena. Mereka sudah terikat pada sumpah perjanjianNya untuk tetap hidup setia kepadaNya. Filistian, Amon, Moab dikirimnya untuk menghancurkan dosa mereka.
Bila kita mengerti, paham dan menghayati kasih Tuhan, sesungguhnya akan terdengar jelas di batin bahwa tidak boleh menghianatiNya, tidak boleh melepaskan kepercayaan atau hidup tidak sesuai dengan kebenaranNya.
Malaikat Tuhan akan datang mengingatkan firmanNya di hati kita, berseru, meneriakkan agar kita setia kepadaNya dalam setiap kondisi. ROH KUDUS yang adalah PRIBADI SORGA yang tidak terlihat berbisik di ruang batin, selalu mengatakan “setia kepada Tuhan Yesus”. Hidup di luar Yesus pasti binasa (Yohanes 15:6).
Jangan Ingkar Janji-Nya, kalau tidak ingin dipukul keras oleh musuh yang dikirimNya.
Tonny Mulia Hutabarat
4 Desember 2020