Jangan Lupa Tuhan … Ulangan 8:11,14, 19

LD Tonny Mulia Hutabarat
Kamis, 10 Oktober 2024

Jangan Lupa Tuhan … Ulangan 8:11,14, 19

Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, (Deu 8:11 ITB)

Ketika orang Israel bersiap untuk menetap di Kanaan, Musa meluangkan waktu untuk memperingatkan mereka tentang bahaya kemakmuran dan kepuasan diri yang akan mereka hadapi di rumah baru mereka.

Kata yang diterjemahkan “melupakan” dalam bagian ini berasal dari kata kerja dalam bahasa Ibrani asli yang berarti “berhenti mengingat, mengabaikan, menyingkirkan dari pikiran, meninggalkan, mengabaikan, atau berhenti peduli.” Kelupaan semacam ini melibatkan menyingkirkan Tuhan dari kesadaran seseorang.

Bisa lupa Tuhan yang memberi persediaan logistik, akomodasi lengkap selama 40 tahun tan berusaha. Bisa lupa pada pimpinanNya yang membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Bisa lupa akan objek sembahannya. Bisa lupa pada perintahNya. Mereka diingatkan agar rebnah hati di hadapan Tuhan.

Mereka harus membuang dosa penyembahan berhala. Mereka harus setia pada pengajaranNya. Mereka harus bergantung penuh kepadaNya. Mereka harus mengingat-ingat Tuhan agar selalu dipenuhi dengan berkatNya.

Jangan lupakan Tuhan berarti secara sadar dan konsisten berpikir tentang Tuhan yang telah bermukjizat pembebasan dan penyediaan-Nya, kehadiran-Nya yang kekal, pemeliharaan-Nya yang lembut, dan disiplin-Nya yang penuh kasih. Selalu menaati “perintah, hukum, dan ketetapan” dalam Firman Tuhan. Agar umat Tuhan selalu menjaga kebenaran Kitab Suci dan pengalaman hidup nyata dari Tuhan yang hidup di garis depan pikiran mereka.

Hari ini, biarlah firman ini menantang kita untuk selalu memberi tempat yang signifikan pada urusan Tuhan dalam seluruh aspek hidupkita. Semoga kita menghormati dan menaati Firman-Nya dan tidak menganggap remeh berkat-Nya. Semoga kita bersyukur kepada Tuhan atas kebaikan-Nya, mengingat bahwa Dia adalah Pemberi setiap anugerah yang baik dan sempurna yang kita nikmati (Yakobus 1:17). Demikian pula, marilah kita selalu mengingat bahwa keberhasilan kita semata-mata bergantung pada kuasa dan kasih karunia Tuhan dalam hidup kita.