Masa Depan … Mikha 4:1-5

LD Tonny Mulia Hutabarat
Kamis, 3 Oktober 2024

Masa Depan … Mikha 4:1-5

Nabi Mikha sedang menubuatkan tentang “Hari-hari Terakhir.” – 4:1. “Hari-hari terakhir” merujuk pada “masa depan yang bersifat nubuat” yang tersembunyi dari pandangan mata. Dalam konteks Mikha pada hari terakhir TUHAN akan mengtasi segala dewa-dewa yang ada dan semua bangsa akan datang kepadaNya. Tidak ada lagi perang. UmatNya akan berjalan bersama TUHAN selama-lamanya.

Nabi Mikha menyinggung topik keadaan “Gunung” dan “Bait Suci” (ayat 1-2), ketika membicarakan “hari-hari terakhir”. Di dunia Timur Dekat Kuno setiap agama/kepercayaan memiliki dewa-dewa dan kuil di puncak bukit atau gunung. Berada di pucak gunung sebagai lambang ketertiban. Simbol akses ke surga. Sebagai model kekudusan dan kehadiran dewa yang mengawasi dari atas.

Dalam konsep spiritual yang dikenal dalam konteks Mikha bahwa gunung bait suci Tuhan akan menjulang tinggi mengatasi segala gunung lainnya dan bangsa-bangsa di dunia akan berduyun-duyun datang ke Bait Suci (TUHAN). Semua “dewa” lain, semua “agama” lain akan ditundukkan dan TUHAN akan berkuasa saat bangsa-bangsa mulai mengakui dan menghormatinya sebagai Tuhan yang sejati.

Dalam kepercayaan agama di Timur Dekat Kuno, bila kuil mereka dihancurkan oleh musuh maka dewa mereka akan turun levelnya (tidak berdaya, dan ditinggalkan). Pada pasa sebelumnya, Mikha mengungkapkan bahwa Yerusalem tempat Bait Suci diluluhlantahkan oleh pasukan Babel. Tetapi TUHAN tetap berjaya, berkuasa menaklukkkan bangsa-bangsa lainnya.

Mikha sedang menantikan kemenangan gunung TUHAN yang jauh lebih besar daripada yang pernah kita lihat sejauh ini dalam sejarah manusia, tetapi antisipasi atas kemenangan yang lebih besar itu dan semua bangsa yang membayar upeti kepada TUHAN yang hidup masih bersama kita bahkan hingga hari ini.

Setelah membicarakan tentang “hari terakhir, gunung dan Bait Suci”, nabi Mikha menjelaskan “Hukum Tuhan di Dunia”. Mikha menyatakan bahwa perdamaian dan kemakmuran ada visiNya. Tidak akan ada perang. Tidak ada lagi militerisme. Masalah-masalah dunia seperti penderitaan akibat perang, kelaparan, kekerasan, kejahatan, kerakusan dalam bisnis tidak ada lagi— semua ini berasal dari kegagalan hidup menurut hukum Tuhan.

Inti dari ayat 3-4. Hukum TUHAN akan menyelesaikan ketegangan, pertikaian, pertentangan di antara manusia. Kita menantikan hari ketika bangsa-bangsa akan menerima hukum TUHAN bagi diri mereka sendiri.

Inilah visi Tuhan (Kristen) tentang hari penggenapan di masa depan: visi moral tentang hukum kasih suci Tuhan yang dipadukan dengan kekuatan spiritual dari Tuhan untuk mewujudkan visi ini dalam sejarah manusia. Betapa hebatnya dunia ini, betapa hebatnya waktu itu! Dan betapa hebatnya Kekristenan akan terbukti benar saat itu.
Namun, seperti yang diingatkan ayat 5, sementara semua bangsa terus berjalan di jalan mereka sendiri, kita harus menjadi saksi bagi visi ini, berpartisipasi di dalamnya terlebih dahulu, dengan hidup menurut hukum Tuhan. Tugas kita adalah untuk membangkitkan selera dunia akan apa yang akan datang dengan memberi mereka sedikit gambaran tentang masa depan yang sudah ada sekarang! Kehidupan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Nubuat tentang zaman keemasan bukan hanya dorongan bagi kita, tetapi juga panggilan. Untuk hidup sekarang sebagaimana kita akan hidup nanti. Untuk mengantisipasi hari itu. Untuk membuktikannya nyata sebelumnya.

Hukum Tuhan akan diajarkan oleh Tuhan sendiri sehingga umatNya mampu berjalan (menjalani) dalam kehendak Tuhan selamanya dan seterusnya. – 4:2,5.