Peringatan Lahar Panas — Mikha 1:1-7, 2:12-13

LD Tonny Mulia Hutabarat
Senin, 30 September 2024

Peringatan Lahar Panas — Mikha 1:1-7, 2:12-13

Luluhlah gunung-gunung di bawah kaki-Nya, dan lembah-lembah terbelah seperti lilin di depan api, seperti air tercurah di penurunan. (Mika 1:4 ITB)

Nabi Mikha menyampaikan “peringatan dahsyat” tentang konsekuensi ketidakadilan di Israel kuno. Peringatan Mikha kepada umatnya tentang bencana longsor akibat konsekuensi yang akan mereka hadapi karena membiarkan ketidakadilan dalam masyarakat.

Mikha menyaksikan struktur ketidaksetaraan dan penyembahan berhala menghancurkan dan memeras orang-orang miskin (sekitar 750 sM). Ia mengecam orang-orang kaya dan penguasa yang merampas hak-hak rakyat jelata.

Mikha tidak hanya menyerukan kepada orang-orang untuk mendengarkan nubuat penghakiman ini. Ia menyerukan kepada “bumi dan segala isinya” untuk mendengarkan (1:2). Ia ingin seluruh ciptaan menjadi saksi penghakiman Tuhan terhadap para pemimpin dan sistem politik yang telah melanggar perjanjian suci. Kitab Mikha bergenre “gugatan perjanjian” di mana Tuhan menggugat Israel karena pelanggaran kontrak perjanjian. Mikha mengatakan bahwa umatnya telah menciptakan sistem politik yang melanggar Sepuluh Perintah dan semua hukum lain yang diberikanNya kepada mereka.

Mikha mengatakan bahwa mereka merancang kejahatan dan perbuatan jahat. Mereka mengambil ladang, rumah, dan uang rakyat. Mereka menyedot semua sumber daya dari tanah dan rakyat untuk diri mereka sendiri tanpa memberikan kembali untuk kebaikan bersama.

Rakyat tidak lagi bersatu karena para pemimpinnya mengadu domba kelompok-kelompok yang berbeda. Dan ini membuat mereka rentan terhadap serangan dari luar.

Para pemimpin menyembah uang, bukan Tuhan. Mereka tidak bertanggung jawab atas konsekuensi keegoisan mereka. Mika memberi tahu mereka bahwa gunung berapi ketidakadilan akan meletus dan menghancurkan seluruh fondasi masyarakat. Ini bukan sekadar gempa bumi. Ini adalah ledakan berapi yang berasal dari dalam inti bumi sebagai respons terhadap ketidakadilan manusia. Gunung berapi ini akan mengalir turun seperti lava panas yang meleleh, membakar semua yang ada di jalurnya.

Konsekuensi ekologis dari eksploitasi, penindasan, dan pencemaran bumi oleh manusia telah menghancurkan banyak generasi manusia, hewan, dan tumbuhan. Kebrutalan, kekerasan ekonomi, dan perpecahan yang disebar oleh para pemegang kekuasaan di antara kita melemahkan demokrasi di seluruh belahan dunia.

Perkataan Mika dirancang untuk mengkatalisasi pertobatan. Perkataan Mika sebenarnya adalah kabar baik. Tuhan tidak mengabaikan kaum elit yang tidak berperasaan. Tuhan memperhatikan. Dan keadilan Tuhan melibatkan penghancuran tempat-tempat kekuasaan, yang dilambangkan oleh ibu kota Samaria.

Dalam pasal 2:12 , Tuhan membuat sebuah janji. Visi ekosistem yang sehat yang mendukung masyarakat yang sehat. Masyarakat yang diatur oleh perjanjian Tuhan untuk menjamin perdamaian. Tuhan menerobos struktur penindasan dan membuat jalan bagi damai bagai umatNya.