*Tidak Kecewa, Sebab DIA Memberi DAMAI * – Hagai 2:1-9

LD Tonny Mulia Hutabarat
Kamis, 5 September 2024

*Tidak Kecewa, Sebab DIA Memberi DAMAI * – Hagai 2:1-9

‘The glory of this present house will be greater than the glory of the former house,’ says the LORD Almighty. ‘And in this place I will grant peace,’ declares the LORD Almighty.” (Haggai 2:9 NIV)

Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” (Hagai 2:10 ITB)

Kita dapat mengalami musim yang berbeda dalam hidup kita di mana kita dapat dipenuhi dengan kekecewaan. Umat Tuhan yang telah kembali ke Yerusalem untuk membangun bait suci bagi Tuhan telah berhadapan dengan kekecewaan. Selama 16 tahun pekerjaan itu berhenti setelah meletakkan fondasi untuk bait suci. Ketika sampai pada Hagai 2 kita diberi tahu oleh tanggal-tanggal di ayat 1 bahwa orang-orang telah bekerja selama sekitar 4 minggu. Tetapi Tuhan memiliki pesan lain bagi orang-orang mengenai keputusasaan mereka saat melanjutkan pekerjaan di bait suci.

Kekecewaan (2:1-3)

Pesan Hagai dimulai dengan sebuah pertanyaan. Siapa yang melihat Bait Suci dalam kemuliaannya yang dulu? Kemudian Tuhan bertanya, “Tidakkah menurutmu itu sama sekali tidak ada?” Ada keputusasaan dan kekecewaan yang tampak di antara umat. Ketika mereka melakukan pekerjaan membangun Bait Suci bagi Tuhan, mereka melihat bahwa Bait Suci ini tidak akan semegah Bait Suci yang dibangun Salomo.

Masa depan tidak terlihat seindah masa lalu. Tidak terlihat baik. Sungguh mengecewakan jika berpikir bahwa masa depan tidak seindah yang telah hilang di masa lalu. Sulit untuk melangkah maju jika masa depan tidak seindah masa lalu. Jadi Tuhan memiliki pesan bagi orang-orang yang sedang menghadapi keputusasaan ini.

TUHAN Bersama Kita (2:4-5)

Pesan pertama yang ingin Tuhan sampaikan kepada umat-Nya adalah bahwa Ia masih/selalu bersama mereka. Jadilah kuat, bekerjalah karena Aku menyertai kamu (2:4). Kita perlu melihat Tuhan untuk menemukan kekuatan di saat keputusasaan.

Meskipun begitu banyak waktu telah berlalu, Tuhan akan tetap setia pada janji-Nya. Terkadang kita merasa bahwa janji-janji Tuhan dalam Kitab Suci sudah sangat lama sehingga tidak relevan lagi. DIA tetap ada bagi kita.

TUHAN Melakukan Pekerjaan yang Lebih Besar (2:6-9)

Perhatikan ayat 9. Kemuliaan akhir rumah ini akan lebih besar dari yang pertama. Ini adalah pengingat yang mengejutkan tentang karakter Tuhan. Pertama, Tuhan berdaulat atas masa depan, atas bangsa-bangsa, dan atas kekayaan dunia. Tuhan mengendalikan semua ini. Segala sesuatu ada di tangan-Nya. Tuhan menyediakan untuk maju.

Kedua, Tuhan melakukan sesuatu yang sangat radikal di masa depan sehingga orang-orang tidak akan pernah dapat menebak kemuliaan apa yang sedang dibicarakan Tuhan atau lakukan.

Bait suci ini perlu dibangun dan tidak akan memiliki kemuliaan yang sama sehingga ketika Yesus datang dunia akan melihat kemuliaan bait suci di dalam DIA. Kemudian Tuhan akan menyingkirkan bait suci fisik ini dan perjanjian Musa sehingga bait suci sejati di dalam Yesus dan perjanjian serta kerajaan-Nya yang mulia dapat terlihat dengan jelas dan tetap ada selamanya.

Orang-orang di zaman Hagai memandang masa depan dengan cara yang salah dan tidak tahu kemuliaan seperti apa yang akan datang. Bait suci ini yang tampaknya tidak memiliki kemuliaan seperti bait suci Salomo merupakan simbol kemuliaan di masa depan. Kemulian yang lebih agung dari bait suci Salomo adalah Yesus Kristus. Dia yang mati di Calvary akan mengubah kekecewaan kita dengan kelegaan, sukacita, ketenangan, kenyamanan (enteng-ringan) dan hidup yang benar-benar hidup – enaknya hidup dalam Yesus (Matius 11:28-30).