KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN — Yohanes 8: 30-36

LD Tonny Mulia Hutabarat
Selasa, 13 Agustus 2024

KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN — Yohanes 8: 30-36

Jadi apabila Anak itu MEMERDEKAKAN kamu, kamupun benar-benar MERDEKA.” (Joh 8:36 ITB)

Salah satu lirik lagu Let Freedom Ring: Jauh di lubuk hati selalu tahu bahwa ada kebebasan, bahkan hidup sejak bayi berjuang untuk kebebasan. Pikiran yang dirantai, maka kebebasan menderingkan rasa sakit. Dan salah satu lirik lagu dari Queen, I Want To Break Free: Aku ingin bebas lepas, aku harus membebaskan diri. Tuhan tahu aku ingin bebas. Tetapi pertanyaannya nilai “bebas” yang bagaimana? Bebas dalam kebenaran, bukan bebas dalam dosa.

Tuhan membangun kebebasan ke dalam setiap serat ciptaan. Tuhan membeli kebebasan dengan darah penebusan-Nya, Salib-Nya mencap/memeteraikan pengampunan di jiwa. Sang Putra sorga telah membuat kita benar-benar bebas. Kemerdekaan dideringkan di alam semesta.

Seluruh umat manusia terpenjara oleh dosa (34). Namun, Yesus datang untuk membebaskan yang beriman dari belenggu dosa (ay 36). Kebebasan yang diberikan kepada mereka yang percaya ini ada tiga:

(1) Bebas dari hukuman dosa. Hukuman dosa adalah kematian kekal. Percaya Yesus akan dibebaskan dari hukuman dosa. Dilepaskan dari neraka. DiberiNya hidup kekal bersama Yesus di Surga.

(2) Bebas dari kuasa dosa. Berdiamnya Roh Kudus di hati orang percaya akan memiliki kuasa atas dosa. Dengan kata lain, tidak perlu berbuat dosa. Tidak berkewajiban untuk berbuat dosa. Dapat mengalahkan dosa dengan kuasa Roh Kudus.

(3) Bebas dari kehadiran dosa. Pada akhirnya, semua orang yang percaya dibebaskan dari kehadiran dosa. Akan datang harinya ketika kita yang percaya kepada Tuhan Yesus akan hidup di tempat di mana dosa bahkan tidak ada – di sorga. Di dalam kemuliaan sorga, semua tekanan dosa sama sekali tidak ada.

Bagaimana kita bisa hidup bebas di tengah dunia yang terkutuk dosa?

(1) Tetap dalam Firman (ayat 31). Mereka yang bertekun dalam Firman-Nya benar-benar adalah murid-murid-Nya. Meneruskan (continue, abide) Firman berarti menghidupinya. Menjalani kehidupan yang terus-menerus menaati Firman Tuhan. Lihatlah Yakobus 1:22-24: hidup dalam kebebasan, kita harus terus hidup dalam ketundukan dan ketaatan pada Firman.

(2). Training pemuridan yang sejati (ay.31). Yesus berkata bahwa jika terus dalam Firman, maka dia adalah murid-murid-Nya. Sebagai pengikut Yesus, kita dipanggil untuk memuridkan orang Kristen yang kurang dewasa dengan membantu mereka bertumbuh dalam hubungan mereka dengan Kristus bahkan saat kita dimuridkan oleh orang lain. Proses ini disebut pemuridan. Setiap orang Kristen harus memiliki seseorang untuk dimuridkan atau dibimbing. Intinya adalah kita tidak bisa hanya sekedar menjadi murid, kita juga harus melakukan pemuridan. Kita membutuhkan satu sama lain untuk bertumbuh dalam iman dan menjalani kehidupan yang bebas dari kuasa dosa. Dengan kata lain pengikut Kristus harus menjadi pemurid.

(3). Mengetahui Kebenaran (ayat 32). Yesus adalah kebenaran. Untuk menjadi bebas, kita harus mengenal Yesus. Mengenal Yesus bukan hanya percaya kepada-Nya, tetapi benar-benar mengenal-Nya secara nyata dan murni. Mengenal Yesus membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang Firman Tuhan. Untuk hidup dalam kebebasan, kita harus menjadi pelajar Alkitab. Dengan melakukan itu, kita mengembangkan pandangan dunia yang alkitabiah dan kita memperoleh kuasa untuk mengatasi dosa dalam hidup kita.