PEMBEBASAN — Roma 6:14-23

LD Tonny Mulia Hutabaart
Minggu, 4 Agustus 2024

PEMBEBASAN — Roma 6:14-23

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran … (Rom 6:18).

Mengapa suatu bangsa berjuang melepaskan diri dari penjajahan suatu bangsa? Karena kemerdekaan itu adalah kebahagiaan. UmatNya diperjuangkanNya untuk merdeka dari perbudakan dosa, melalui kematian Kristus. Mari melihat nilai kehidupan pembebasanNya menurut perikop 6:14-23:

I. BUKAN DI BAWAH HUKUM TETAPI DI BAWAH KASIH KARUNIA

Keselamatan tidak diperoleh melalui metode hukum. Namun hukum tetap digunakan sebagai cermin, pembatas, dan panduan. Tidak ada seorang pun yang bisa menjalani kehidupan sempurna dan pantas mendapatkan surga. Berada di bawah kasih karunia, dan bukan di bawah hukum Taurat, hal ini bukanlah undangan untuk berbuat dosa. Dosa bukan lagi tuanmu. Dosa tidak berkuasa atasmu. Kita tidak lagi menjadi budak dosa, tetapi menjadi budak kebenaran. Hanya dua jenis inilah yang mungkin menjadi tuan: Dosa dan kebenaran.

II. BUDAKNYA TUHAN

Kata “hamba” dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru adalah doulos yang artinya seseorang yang “berbakti kepada orang lain tanpa memperhatikan kepentingannya sendiri”. Kata ini berasal dari kata kerja “deo” yang berarti “mengikat”. Jadi, hamba Tuhan adalah orang yang terikat pada Tuhan Yesus (Kristus).

Mereka yang yang terikat pada Tuhan akan berpihak pada kebenaranNya. Jadi tidak berlaku netralitas, tidak berlaku agnostisisme, ataeisme. tigas jenis filosofi ini adalah budak dosa.

Doulos berarti mengikat atau terikat pada sesuatu. Ibarat berada di atas rakit di tengah arus laut yang selalu mengalir satu arah. Kita terikat pada rakit itu dan pergi ke arah yang ditujunya. Atau, seperti berada di dalam kereta api. Pergi ke mana pun kereta pergi sampai di tujuan. Jika arah perjalananmu dosa maka kamu akan berbuat dosa, jika kamu berada di jalan kebenaran maka kamu akan mendapat penyucian.

III. SYUKUR KEPADA TUHAN

Paulus memuji Tuhan (ay 17- 18), karena DIA telah memerdekakan kita dari dosa hingga menjadi hamba kebenaran. Dia telah melepaskan kita dari wilayah kegelapan dan memindahkan kita ke kerajaanNya.

Kita tidak lagi hidup dalam wilayah kegelapan itu. Dosa tidak lagi menguasai kita. Kita, seperti budak sebenarnya, telah diserahkan kepada majikan baru, sehingga kita mengabdi pada DIA dan bukan majikan kita yang lama. Dan karena tidak ada manusia yang bisa mengabdi pada dua tuan dan kita umat Kristiani adalah hamba TUHAN, maka kita harus menaatinya dan jangan terus berbuat dosa.

IV. BERBUAH KEBENARAN

Bila sudah memiliki tuan baru yaitu Kristus maka ia harus berproduksi. Buah dosa itu busuk; itu sudah mati. Namun buah kebenaran sudah matang dan mulia; itulah hidup yang kekal (baca 6:21-23).

Roh Kudus-Nya bekerja di dalam kita untuk menghasilkan perbuatan baik yang membawa pada pengudusan. Dalam dosa keadaan menjadi semakin buruk; dalam Roh segala sesuatunya menjadi lebih baik dan semakin lebih baik, yang pada akhirnya menuntun kepada kehidupan kekal di dalam Kristus Yesus. Kata “hadiah” (upah) adalah istilah untuk pemberian cuma-cuma dari Tuhan yaitu hidup yang kekal. Yang menikmati pemberianNya pasti bersyukur dan memuji Tuhan serta setia berjalan dalam kebenaranNya.