Who Is Jesus … Lukas 9:18-21

LD Tonny Mulia Hutabarat
Kamis, 1 Agustus 2024

Who Is Jesus … Lukas 9:18-21

Apa manfaat doa? Ketika kita sering berdoa akan semakin mengenal Tuhan, maka kita akan kehilangan cara berpikir yang salah tentang identitas Kristus yang kita percayai.

Dalam buku Mere Christianity, CS Lewis memberikan argumen bahwa Yesus tidak bisa sekadar menjadi “guru moral yang baik” seperti yang sering diklaim oleh banyak orang.

Lukas memulai Injilnya dengan menuliskan “kisah yang teratur” tentang kehidupan Yesus kepada Teofilus. Tujuannya adalah untuk memberikan “kepastian mengenai doktrin rasuli tentang Kristus (Lukas 1:4). Yesus setelah berdoa sendirian memberikan pertanyaan tentang Kristologi kepada murid-muridNya. Apa penilaian murid dan kita tentang Yesus?

I. Menurut orang banyak, siapakah AKU ini?

Para murid memberikan jawaban yang sama dengan yang Herodes dengar yang kita baca sebelumnya (Lukas 9:7-8). Dari manakah jawaban-jawaban ini berasal? (1) Yohanes Pembaptis – Karena Herodes telah mengeksekusinya, banyak yang mengira Tuhan telah membangkitkan dia dari kematian dengan kekuatan supernatural. (2) Berasal dari asumsi bahwa dia datang untuk memenuhi Mal. 4:5. Namun Lukas telah menunjukkan bahwa hal ini digenapi oleh Yohanes (Luk. 1:16-17; Mrk. 9:11-13). (3) Seorang nabi zaman dahulu yang bangkit – Apa pun alasannya, beberapa orang berpendapat bahwa Yeremia dan nabi-nabi lain dalam Perjanjian Lama telah bangkit dari kematian.

Dari poiint 1-3 mencatat keyakinan bahwa DIA mewakili seseorang yang telah kembali dari kematian. Mereka mengaitkan kekuatan supranaturalNya dengan posisi yang menguntungkan. Namun, tidak satu pun dari jawaban-jawaban ini yang mengidentifikasi dia sebagai Mesias.

II. Menurutmu Siapakah AKU Ini?

Petrus menjawab: “The Christ of God.” Pengakuannya tidak menimbulkan keberatan di antara murid dan Yesus, alias setuju.

“Kristus” adalah bahasa Yunani yang berarti “Mesias” dalam bahasa Ibrani. Petrus mengakui Yesus sebagai “yang diurapi” (Mzm. 2:2) yang akan menggenapi seluruh hukum dan janji Perjanjian Lama. Yesus mengklaim gelar Mesias bagi dirinya ketika Ia berbicara kepada perempuan di tepi sumur (Yoh. 4:25-26). Dalam kisah paralel Matius memberi tahu Petrus bahwa Tuhan mengungkapkan jawaban ini kepadanya (Mat. 16:17). Berdasarkan pengakuan inilah Yesus akan mendirikan Gereja-Nya.

Pengakuan kita tentang identitas Yesus menentukan apakah kita mengenal Dia sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Suci. Kita tidak boleh membuat pengakuan kita sendiri. Kita tidak bisa memilih aspek mana dari pengakuan yang kita yakini. Jika kita salah memahami pengakuan Kristus ini, kita membuktikan bahwa kita tidak mengenal Dia.

J.C. Ryle mengatakannya: “Kekristenan yang menyelamatkan, adalah sesuatu yang digenggam secara pribadi, dialami secara pribadi, dirasakan secara pribadi, dan dimiliki secara pribadi”.