Mengutuk Kemunafikan

LD Tonny Mulia Hutabarat
Sabtu 15 Juni 2024

Mengutuk Kemunafikan … Matius 23: 1-36

Dalam pasal 23, Yesus berbicara kepada orang banyak dan murid-murid-Nya untuk memperingatkan mereka tentang kemunafikan para pemimpin agama. Muncul kata “munafik”

Muncul 7x ucapan “celakalah orang-orang munafik” dalam perikop Matius 23. Yesus menanggapi dengan serius tentang dosa kemunafikan. Ancaman seriusnya adalah “celaka”. Kata “munafik” yang dipakai dalam Ibrani adalah “’alam” artinya bersembunyi atau merasahasiakan sesuatu yang palsu (yang tidak sesungguhnya benar). Sedangkan dalam Yunani dipakai kata “hupokrites” artinya pemain sandiwara di atas panggung. Kata “celakalah” dalam tenses Yunani adalah doa kutuk terhadap kemunafikan. Jadi Tuhan Yesus mengutuk kemunafikan.

Konteks Matius 23, kemunafikan adalah berpura-pura memiliki keyakinan, pendapat, kebajikan, atau standar yang sebenarnya tidak dimilikinya. Dosa telah merusak batin semua penganut agama, sehingga tak satu pun ditemukan yang sempurna. Kita menemukan diri kita berkontradiksi dengan kebenaran.

Masalah kemunafikan adalah dengan sengaja memakai topeng. Mengatakan satu hal, tapi sama sekali tidak mempercayainya, jadi pastinya juga tidak akan ada tindakan yang dilakukan dalam kenyataan. Maka lawan dari kemunafikan adalah bersikap tulus dan nyata. Semestinya gereja tidak dipenuhi orang-orang munafik, namun kenyataan gereja tidak kekurangan orang-orang munafik. Gereja tidak sempurna tetapi hidup dan melangkah dalam pengampunan Kristus.

Prinsip lepas dari kemunafikan menurut perikop Matius 23

  1. Hidup untuk Menyenangkan Tuhan: menyampaikan, mengikuti, mengajarkan Firman Tuhan dan harus melakukannya; tidak mencari hormat, gelar, jabatan, kebesaran di hadapan (mata) manusia.
  2. Hidup untuk Memberkati Orang Lain: memperlakukan orang lain dengan baik, mengasihi orang lain, memperhatikan kepentingan orang lain, tidak memanfaatkan orang lain, biarkan kata-katamu menjadi kenyataan, janji harus ditepati, menguatkan batin yang terdalam terdahulu, bukan mengutamakan penampilan fisik.

Kemunafikan adalah dosa terkutuk. Lawan dari kemunadikan adalah ketulusan, kejujuran dan integritas, perilaku orang seperti ini akan diberkati dan diperkenankan TUHAN.