LD Tonny Mulia Hutabarat
Jumat, 7 Juni 2024
Biji Mata-Nya … Mazmur 17
Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu (Psa 17:8 ITB)
Mazmur 17 adalah ratapan Daud. Mazmur ini menunjukkan kepada kita bahwa meskipun Daud adalah orang yang berkenan di hati Tuhan, keadaannya sangat sulit dalam jangka waktu yang lama dalam hidupnya, dan perjalanan rohaninya sering kali gelap dan tampaknya lambat untuk mengalami kemajuan.
Namun ada satu ayat dalam Mazmur 17 yang memberikan harapan yang luar biasa. Daud memohon kepada Tuhan untuk menjadikan dia sebagai biji matanya (ayat 8). Daud berpendapat bahwa Tuhan melindungi anak-anakNya. Frasa “biji mata” adalah cara kuno untuk menyebut cornea mata. Mata dipandang sebagai bagian tubuh paling berharga yang harus dilindungi di atas segalanya. Daud berpendapat bahwa Tuhan melindungi anak-anaknya seperti cornea mata. Tulang pipi melindunginya dari pukulan. Alis yang lebat mencegah masuknya keringat. Bulu mata bertindak seperti pagar, mencegah masuknya semua penyusup yang tidak diinginkan, dan kelopak mata dapat menutup untuk memberikan istirahat dan ketenangan.
Tuhan memperlakukan anak-anaknya seperti itu. DIA seperti induk burung yang berdiri, dengan sayapnya yang terentang kuat, melindungi anak-anak burung, dari mara bahaya (ayat 8b). Dia telah membuktikan hal ini kepada kita dengan mengizinkan Putra-Nya merentangkan tangan-Nya di kayu salib untuk melindungi kita dari bahaya dosa dan pemberontakan kita.
Tuhan menjadikan kita sebagai biji mata-Nya karena kasih-Nya yang begitu besar kepada kita. Mengapa Tuhan harus menjadikan kita sebagai biji matanya? Kenapa DIA harus menyembunyikan kita di balik sayapnya? Alkitab memberitahu berulang kali, untuk meyakinkan, bahwa DIA menjadikan kita sebagai biji mata-Nya karena kasih-Nya yang besar kepada kita. Itu saja. Dan itu lebih dari cukup untuk menenangkan hati kita yang gelisah dan menenangkan ketakutan dan kecemasan kita.