MEMUJI TUHAN … Mazmur 150

LD Tonny Mulia Hutabarat
Kamis, 2 Mei 2024

MEMUJI TUHAN … Mazmur 150

Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya! (Psa 150:1-6 ITB)

DIMANA KITA MEMUJI TUHAN

Ayat 1 memberitahu kita. “Puji Tuhan di tempat kudus-Nya; pujilah Dia di surga-Nya yang perkasa!”. Memuji DIA di bumi dan di surga. Doksologi di bawah dan di atas. DIA harus dipuji di mana pun.

Kita tidak boleh memulai suatu pekerjaan tanpa doa dan kita tidak boleh mengakhirinya tanpa ucapan syukur dan pujian, itulah salah satu alasan mengapa orang Kristen sangat ingin mengakhiri hidup mereka dengan pujian. Sebagaimana Mazmur dimulai dengan mengarahkan kita pada Firman (1:1) dan menuntun kita dalam doa, demikian pula kitab ini berakhir dengan pujian (150).

MENGAPA MEMUJI TUHAN

Ayat 2 memperlihatkan alasan memuji Tuhan. Karena DIA perkasa, Mahabesar. Dalam sejarah keselamatan Israel menceritakan perbuatan penebusan Tuhan dan pemeliharaan-Nya atas UmatNya.

Melalui penebusan-Nya, Dia telah membawa kita kepada diri-Nya sendiri, kepada persekutuan dengan diri-Nya sendiri. Semua orang yang ditebus akan bernyanyi dengan segenap kekuatan. DIA sangat layak menerima pujian.

BAGAIMANA KITA MEMUJI TUHAN

Ayat 3, 4, dan 5, memberikan katalog alat musik. Terompet digunakan mengumumkan Tahun Yobel Nasional. Rebana dan tarian diasosiasikan dengan peristiwa kemenangan yang besar dan menggembirakan. Pipa, seruling, kecapi, dan harpa, yang biasa digunakan oleh masyarakat Israel dalam kehidupan sehari-hari. Instrumen-instrumen ini merangkum situasi dan peristiwa kehidupan di Israel dan menunjukkan fakta besar ini — bahwa kita perlu memuji Tuhan dengan segala yang kita miliki.

SEMUA MEMUJI TUHAN

Siapakah yang patut memuji Tuhan? Ayat 6 menjadi pentunjkunya: “semua yang bernafas”. Bagaimana mulai menjalani kehidupan yang diberkati, bahagia? Mulai dengan mengabdi, menyukai Firman Tuhan. Dan bagaimana caranya mengakhiri hidup? Dengan pengakuan bahwa kita harus menyembah Tuhan, menyatakan bahwa Dia layak menerima pujian kita. TANPA DIA tidak ada kepuasan, tidak ada kegembiraan, tidak ada harta, tidak ada kesenangan. Tidak ada yang lebih besar di luar Dia. Untuk Dialah kita diciptakan. Kita diciptakan untuk memuji-Nya.