LD Tonny Mulia Hutabarat
Sabtu, 10 Februari 2024
BersamaNya Di Sepanjang Jalan-ku … Keluaran 33:15-23
Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?” (Exo 33:16 ITB)
Umat dapat dibedakan dengan KehadiranNya, ketika Tuhan berjalan bersama mereka (ay 16). Umat Tuhan sangat menonjol, terpisah dari bangsa lainnya. Karena Kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Karena hadirat Tuhan, umatNya menjadi orang suci.
Inti dari teks Keluarana 33:15-23 adalah karena penyertaan Tuhan, sehingga umat menjadi suci. UmatNya berbeda karena kehadiran Tuhan menyertai. Kita berbeda bukan karena apa yang kita lakukan, melainkan karena apa yang Tuhan lakukan di dalam dan melalui kita. Orang suci menganggap serius kehadiran Tuhan.
Kehadiran Tuhan yang menyertai membuat kita berpikir berbeda, bertindak berbeda, berbicara berbeda, mengasihi secara berbeda, dan melayani secara berbeda. Kehadiran Tuhan yang menyertai memanggil kita untuk menonjol di tengah orang banyak. DIA memanggil kita untuk menjadi berbeda dari bangsa kafir.
Perjumpaan dengan Tuhan merupakan sebuah pengalaman yang intim dan sakral. Kita mengenalNya dan DIA pun mengenal kita. Sang Pencipta alam semesta memanggil kita dengan nama (ay 17).
Mendengar kematian kartunis pemenang Hadiah Pulitzer Jeff MacNelly, pencipta komik strip Shoe, rekan kartunis Walt Handelsman dari The Times-Pacayune (New Orleans) menulis: “Saya pernah menerima panggilan telepon dari (kartunis editorial) Mike Peters, memuji saya atas sebuah kartun dan mengatakan bahwa dia dan Jeff MacNelly baru saja berbicara tentang betapa mereka menyukainya, dan ketika saya menutup telepon, saya memberi tahu editor saya bahwa itulah puncak karier saya – hanya dengan mengetahui bahwa Jeff MacNelly mengetahui siapa saya”.
Sulit untuk dijelaskan, tetapi memiliki seseorang yang hebat mengetahui siapa kita, membawa rasa penting dalam hidup. Tuhan, Yang Maha Besar di Alam Semesta, mengenal kita dengan nama. Faktanya, DIA tahu segalanya tentang kita.
Saat kita berjalan bersama Tuhan, saat kehadiranNya menyertai kita, tanda-tandaNya ada di sekeliling kita, al:
- Tanda kemuliaan-Nya (ayat 18). Kemuliaan Tuhan adalah arti penting dan keagungan cemerlang yang menyertai hadirat Tuhan. Langit menyatakanNya. Penciptaan menyaksikanNya. Gereja mewujudkanNya. Orang-orang Kristen mencerminkanNya. Kemuliaan Tuhan ada di sekitar kita. Namun Musa tidak melihat keseluruhan kemuliaan TUHAN dan kita pun tidak.
- Tanda kebaikanNya (ayat 19). Kata kebaikan mengacu pada perwujudan atau hakikat sifat-sifat mulia TUHAN. Kebaikan Tuhan merupakan pengalaman nyata atas apa yang telah dan sedang dilakukan Tuhan dalam kehidupan umat-Nya. Musa mengalami kebaikan Tuhan berkali-kali, namun dia tidak menyaksikan seluruh kebaikan Tuhan.
- Tanda kasih karunia-Nya (ayat 19). Anugerah TUHAN adalah kemurahan hatiNya. Hati Tuhan adalah hati yang penuh cinta dan kasih sayang. Tuhan memberi kita kemurahan. Imat-Nya adalah penerima anugerah-Nya.
Tanda-tanda Tuhan – Kemuliaan-Nya, kebaikan-Nya, dan rahmat-Nya, seringkali memimpin kita. Seperti melihat ke kaca spion kehidupan kita. Kita melihat ke belakang, melihat bagaimana Tuhan membuat situasi buruk menjadi baik bagi kita. Kita melihat suatu peristiwa terjadi dan berkata, “Hanya Tuhan yang mampu melakukan hal itu.” Kita jadi tahu bahwa semua peristiwa yang terjadi terjadi di masa lalu, masa kini dan masa depan hanya oleh berkat tangan Tuhan. Meski jalan perjalanan hidup kita tidak selalu lurus, tidak semulus yang diharapkan namun ketika kita menengok ke belakang, kita bisa mendeteksi tuntunan Tuhan yang tetap membawa kita ke tujuan yang dikehendakiNya.
Wayne Oates menyatakannya terkadang kehadiran Tuhan datang kepada kita, padahal kita tidak menyadarinya. Setidaknya, kesadaran kita akan kehadiran TUHAN hanya sekedar renungan. Musa ingin melihat kemuliaan Tuhan –menginginkan sebuah tanda. Tuhan berkata kamu melihat tanda-tanda di sepanjang waktu – ada di sekitarmu. Musa melihat sebuah teofani (baca Kel. 33:21-23). Penampakan yang terlihat, dalam wujud manusia tetapi hanya punggungNya.
Kita pun, ketika dipimpin oleh Tuhan, tidak melihat wajah Tuhan, melainkan punggung-Nya. Mengapa demikian? Kita tidak dapat melihat wajahNya, karena kita tidak dapat melihat kedatanganNya. Kita melihat punggung Tuhan, karena kita melihat di mana DIA berada, dan apa yang telah DIA lakukan di masa lalu. Kita tidak mengantisipasi, atau menebak-nebak Tuhan. Hanya setelah perenungan panjang, akhirnya kita terkesima dengan apa yang telah Tuhan kerjakan selama ini.
Tuhan tidak selalu menunjukkan jalanNya seperti google maps, namun DIA-lah yang hadir memimpin seluruh jalan-jalan kita. Ketika saya melihat ke belakang jauh ke masa lalu, ternyata DIA adalah pentunjuk hidupku.