LD Tonny Mulia Hutabarat
Selasa, 12 Maret 2024
Melihat Kebangkitan — John 20:18
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya (Joh 20:18 ITB)
Maria Magdalena orang pertama dalam sejarah yang menyatakan, “Aku telah melihat Tuhan!” dalam peristiwa kebangkitan Yesus (Yohanes 20:18). Maria telah “melihat batu kubur berpindah”. Disusul kemudian oleh Petrus dan murid2 melihat kain lenan dan kain peluh tergeletak. Mereka saksi mata atas: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,…” Mereka telah melihat kemuliaan-Nya.
Tidak diragukan Maria yang penuh pengabdian kepada Yesus. Dia berlari, menangis dan mencariNya (ay 1, 2, 13, 15). Tidak ada wanita yang setegar Maria dalam penyembahannya kepada Tuhan Yesus. Namun dalam peristiwa pagi itu Maria tak sepenuhnya mengetahui bahwa Yesus adalah Yesus. Betapa berbakti dan tekunnya kita, namun bahkan dengan kenyataan yang ada di hadapan kita, kita tetap seperti Maria. Mengapa? Fakta kebangkitan tidak dapat membawa Maria kepadaNya.
Menjadi saksi mata seperti Maria, tidaklah cukup harus mengerti kitab Suci (20:9): “Dia harus bangkit dari antara orang mati.” Kitab suci menjadi dasar kebangkitan kita, mata bisa salah. Indera bisa menipu tetapi Firman Tuhan pasti benar. Kuasa Firmanlah yang mencelikkan, indera atau perasaan.
Indra dan perasaanku saja tidak dapat membawaku kepada-Nya . Lihatlah ayat 17-18 dan apa yang terjadi pada Maria pada saat berikutnya. Tampaknya dia mencoba untuk memeluk-Nya atau mengulurkan tangan kepada-Nya dengan cara tertentu. Kata Yesus: “Jangan pegang aku, karena aku belum kembali kepada Bapaku.” Maria ingin sekali memegang Dia – tetapi Dia menghentikannya, bukan?. Yesus sebenarnya mengatakan, kamu tidak bisa lagi memahami Aku hanya berdasarkan indramu saja. Hubungan lama dengan-Ku sudah berakhir, janganlah kamu memikirkan Aku dengan cara yang sama. Maria melihat tubuh-Nya tetapi belum melihat melampaui tubuh-Nya. Baginya kebangkitan-Nya tampak seperti apa yang terjadi pada Lazarus.
Saya dapat mengenal Yesus bila ia sendiri yang memberiahukannya bukan berdasarkan inderaku, bukan berdasarkan intelekku dll. Yohanes 1:18 adalah ayat penting dalam Alkitab, mungkin kata-kata yang paling penting di seluruh sejarah keselamatan dunia. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Joh 1:18 ITB)
Tidak ada filsafat, tidak ada filosof, tidak ada ilmu pengetahuan, tidak ada ilmuwan, tidak ada agama, tidak ada teolog, tidak ada guru agama, tidak ada aliran pemikiran atau pendidikan, tidak ada pendidik, tidak ada orang yang dapat menunjukkan Tuhan kepadamu. Tak satu pun dari mereka dapat membawa Anda ke dunia yang tidak dikenal. Tidak ada seorang pun yang memiliki pengetahuan sejati tentang Tuhan. Hanya Yesus! Dan satu-satunya cara agar dapat mengenal Tuhan adalah dengan menghubungkan diri DENGAN YESUS sendiri. Hanya Yesus yang dapat menyatakan diriNya kepada kita.