LD Tonny Mulia Hutabarat
Kamis 16 November 2023
Management Konflik Amsal 25:8-10
jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan. Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan, kalau sesamamu telah mempermalukan engkau? Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain, supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau, dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang. (Pro 25:9-10 ITB)
Teks ini mengungungkapkan cara yang baik untuk menyelesaikan konflik dengan orang dekat (bisa jadi tetangga rumah, teman sekantor, teman kuliah, teman bisnis, teman segereja, teman sepelayanan dll). Cara menyelesaikannya adalah:
(1) berkumpul untuk membicarakan dan menyelesaikan soal dengan terbuka hingga terjadi perdamaian.
(2) jangan menyebarkan konflik ke yang lain. tidak mengungkapkan rahasia tersebut. Konflik itu adalah rahasia kita berdua dengannya, toh sudah direkonsiliasi
(3) tidak perlu mengungkapkan bahwa kita pernah mengalami konflik dengannya – yang nantinya dijadikan gossip, yang justru mendatangkan cela dan rasa malu. Bahkan fitnah akan berkembang.
(4) jangan membawa ke pengadilan, selesaikan dengan rasa kekeluargaan
(5) Kehadiran Tuhan yang penuh rahmat sanggup (a) memperdamaikan perselisihan (b) memulihkan ketersinggungan (c) menghibur hati yang luka (d) membangkitkan dari rasa kesedihan (e) membentuk kerendahan hati (f) mempertahankan persahabatan yang tadinya retak menjadi erat kembali dan bisa bekerja sama di kemudian hari.
Konflik datang (tidak diharapkan) tetapi justru untuk membentuk hidup semakin bijaksana, semakin dewasa. Ketika berkonfrontasi dengan penuh kasih dengan jemaat malah akan menguatkan persaudaraan di gereja. Konflik yang diselesaikan dengan baik dan benar akan memberkati kita. Kiranya kita semakin bijak dalam membina relasi dengan sesama.