Minggu, 25 Agustus 2019 – Ev. Tonny Mulia Hutabarat
Bila seseorang memiliki TERANG maka Hidupnya optimis, tidak putus asa sekalipun ada tantangan. Yesaya 60:1-4 menyatakan ada TERANG yang menyinari anak-anak TUHAN di saat kegelapan melanda.
Adanya TERANG menunjukkan ada suatu harapan baru dalam hidup. Konteks pengarahan Yesaya 60:1-4 adalah tatkala bangsa Israel kembali dari pembuangan, Sanbalat, Tobia orang Hermon, Ammon dan Moab menjadi lawan tangguh Israel.
Mereka harus bersukacita dan senang menerima babak baru dalam hidup mereka. Setelah 70 tahun kembali ke Yerusalem, bangsa-bangsa lain sudah tinggal menetap di sana. Nabi Yesaya menganjurkan berulang-ulang (ay 3, 4, 4, 5, 6) agar Israel mengalahkan kegelapan, berjalan bersama Terang sekalipun musuh-musuh menekan. Mereka harus menjadi cerah, berusaha memperbaiki keadaan yang gelap.
Nabi Yesaya menyatakan bahwa Pribadi Terang itu telah datang, sudah menetap sempurna dalam diri seseorang percaya maka mereka akan memperoleh kekuatan melanjutkan kehidupan sekalipun banyak kesukaran. Mereka diteror nemun tetap yakin memiliki martabat diri.
Dunia memang penuh kegelapan yang membuat anak-anak Tuhan putus asa tetapi firman Tuhan adalah pelita, cahaya dan pandu kehidupan sehingga mereka dapat menang. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. (Isa 60:2 ITB)Terang dan Kemuliaan Tuhan menguasai Israel maka dia harus memancarkan sinar di tengah-tengah kegelapan bumi.
Pesan yang sama di sampaikan Rasul Paulus kepada jemaat Efesus ketika menghadapi penganiayaan di Efesus 5:14, “Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”. Di dalam terang ada pengharapan. Perjalanan umat-Nya dalam sejarah keselamatan mengalami pasang surut.
Ketika bangsa Israel dijajah Filistin silih berganti selama 490 tahun, terdengar proklamasi Hakim untuk mengingatkan status legal, yaitu umat yang mengasihi Tuhan bersinar bagai matahari dicatat pada Hakim 5:13, Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya. Mereka berpegang pada firman Tuhan sehingga dapat melanjutkan hidup tanpa keluhan dan putus asa.
Rasul Yohanes mengungkapkan bahwa TERANG ABADI yang menerangi orang-orang percaya di seluruh dunia sehingga mereka bebas dari kegelapan, dukacita, tekanan batin, lepas dari bayang-bayang dosa (1 Yoh 1:7, 1 Yoh 2:8, 1 Yoh 2:9, bdk Lukas 11:35).
Orang Kristen yang berpusat pada Kristus Yesus haru menjadi terang di dunia ini, mejadi duta Injil, menjadi alat kesaksian kemuliaan Tuhan, menjadi saluran berkat Tuhan.