Ayub 39: 1- 38

apabila anak-anaknya berkaok-kaok kepada Tuhan (Job 39:3)

Kata “berkaok-kaok” dalam bahasa Ibrani dipakai kata shu’ dengan stem kata kerja piel imperfect artinya to cry for help , si anak burung terus menerus berteriak mencicit kepada PenciptaNya. Komunikasi unik antara burung dengan Tuhan. Anak2 burung ini berteriak meminta pertolongan kepada Tuhan (amazing). Burung pun berdoa di masa “kesesakan”.

Ayub sang orang benar, saleh sedang menderita pun sedang diajarNya melalui seekor burung yang menjerit kepada Penguasa Sorga. Mereka yang sedang mengalami penderitaan harus berdoa. Mendekat kepada Tuhan jalan terbaik memperoleh anugerah dan kehidupan.

Retorika sorga, apakah engkau tahu semua jumlah ciptaan? Berapa banyak spesies hewan yang ada sampai sekarang? Siapakah pencipta dan pemeliharanya sampai sekarang? Peternak atau Tuhan?

Para ilmuwan memperkirakan ada sekitar 7,77 juta spesies hewan. Amazing!!! Sebelum Adam jatuh dalam dosa ia memiliki tingkat pengetahuan luar biasa yang dapat menamai seluruh binatang yang diciptakan (Kejadian 2:19).

Tuhan mengajukan pertanyaan2 yang pasti tidak dapat dijawab Ayub: “dapatkah engkau mengetahuinya?”, “dapatkah engkau menghitungnya?”, “percayakah engkau kepada kekuatannya?”, “siapakah yang membuka tali tambatan binatang liar?”, “engkaukah yang memberi makan?”, “engkaukah yang memberikan kekuatannya?”, “apakah dengan pengertianmu mereka dapat bergerak?”, “dengan perintahmukah mereka membumbung tinggi?”, “apakah engkau yang membuat mereka?”. Pertanyaan retorika ini hanya untuk menanamkan iman kepada Ayub bahwa Tuhan Pencipta, Pemilik dan Pengaturs segala hewan, binatang di darat.

Tuhan membuka mata batin Ayub, sehingga ia merasa dungu dihadapan Tuhan Mahatahu. Ayub yang tak berdaya (sakit parah, sampai stress) diketahuiNya, dipeliharaNya, dibimbingNya, diasuhNya, dikuatkanNya, dihitungNya rambut kepalanya yang jatuh, dikendalikanNya, diberiNya makan, diberiNya nafas, disinariNya, diajariNya, ditebusNya, diselamatkanNya, dimuliakanNya. Semua hewan2 dan binatang dijagaNya, diaturNya, demikian juga Ayub.

Tuhan menunjukkan 9 jenis binatang dari antara spesies jutaan tersebut dalam perikop ini, antara lain:

  1. Singa (ay 1-2). Menurut Panthera (lembaga konservasi) bahwa singa liar Afrika tahun 1940-an, jumlahnya menyusut menjadi 450 ribu ekor. Kini, jumlah itu turun kembali hanya sekitar 20-30 ribu. Tuhan memberi makan singa liar.
  2. Burung gagak ( ay 3). Penulis kitab secara ironi menyatakan bahwa anak2nya yang baru menetas berteriak kepada Tuhan karena kekurangan makanan. OMG, anak burung berdoa kepada Tuhan. Dia tahu kepada Tuhan harus menjerit meminta. Nilai rohani bagi saya harus lebih intensif bermohon kepadaNya di situasi genting wabah Corona (2021). Sebab Tuhan pengendali semua virus dan bakteri.
  3. Kambing gunung (ay 4- 7). Kambing gunung tidak belajar panjat gunung di gym, namun ia dilatih Tuhan dapat naik ke atas gunung batu yang tinggi vertikal tanpa tali2 pengaman. Tuhanlah yang memelihara anak kambing yang tidak dipelihara induknya (ditinggalkan).
  4. Keledai liar (ay 8- 11). Ia memili kaki dan punggung yang kuat hingga dapat menjelajah seluruh negeri tanpa lelah hanya makan rumput hijau. Tuhan menyediakan rumput hijau yang tak dapat diberikan oleh Ayub. Tuhan menciptakan manusia lebih berharga dari keledai liar pasti dijaga dan dilindungiNya.
  5. Lembu hutan (ay 12 – 15). Ayub tak tak dapat mengatur hewan ini malah ia mempercayakan pekerjaannya yang berat padanya untuk membajak dan menyisir ladangnya. Tuhan menciptakannya untuk keperluan manusia. Manusia adalah mahkota ciptaan, pasti sangat berguna untuk kemuliaan Tuhan.
  6. Burung unta (ay 16-20). Tuhan tidak memberikan hikmat dan pengertian pada binatang ini, yang membiarkan telurnya diinjak binatang liar, bahkan mendidik keras anak2nya seperti bukan anaknya. Ia dengan sombong mentertawakan kuda yang lewat di hadapanNya. Binatang bodoh ini pun diciptakanNya dengan tujuan yang baik.
  7. Kuda ( ay 21-28). Tuhan membuatnya kuat, hingga melompat seperti belalang. Tuhan memberikannya indera penciuman yang sangat kuat, dapat mengenali musuh dari jarak jauh.
  8. Elang dan Rajawali (ay 29-33). Ayub tak dapat memahami sayap mengembang yg dapat membuatnya terbang. Ia bukan pesawat bermesin. Ia sanggup membuat sarangnya di atas pucuk pohon aras yang tinggi tanpa jatuh. Atau di atas puncak gunung yang sulit dijangkau.

Bila hewan liar dan buas di atas direncanakanNya untuk maksud kemualiaanNya maka hari ini (2021) kita semua menghadapi virus mikroorganisma suatu mahluk hidup berupa sel tak sempurna, yang tak kasat mata yang memiliki kekuatan menghancurkan tubuh manusia juga dikontrolNya, ditetapkanNya untuk maksud tertentu yang tak masuk akal bagi kita. Ia merencanakan semua wabah itu untuk maksud kebaikanNya.

Peristiwa wabah yang mengenaskan ini, menjadi jalan untuk kita datang menjerit (mencicit seperti anak burung) kepada Tuhan memohon pertolonganNya.

Gereja yang hidup, dinamis, bergerak, militan adalah setia, semangat, senang, serius, senantiasa berdoa. Cek kesehatan gereja kita! Berapa banyak yang datang ke persekutuan doa, pemuridan, pembinaan iman? Cek rutinitas doa pribadi jemaat? Rasul Paulus berkata berdoalah senantiasa. Tuhan Yesus berkata; “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? (Mat 26:40). Alangkah senangnya bila ada perkumpulan doa murid2Nya tiap hari di gereja atau di rumah atau di mana saja, barang sejam saja.

Salam berseru kepada Tuhan

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
22 September 2021